BERITABETA.COM, Bula — Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri memanfaatkan kegiatan safari Ramadhan untuk mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Kantor Camat dan sejumlah sekolah.

Dalam kunjungan yang digelar pada Sabtu (22/3/2025) di Kecamatan Teluk Waru, Tutuk Tolu dan Kiandarat, Fachri Husni Alkatiri menemukan banyak masalah setelah bertatap muka langsung dengan pimpinan dan staf pada masing-masing Puskesmas, Kantor Camat dan sekolah.

Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri mengungkapkan, dari perbincangan dengan Kepala Puskesmas Waru dengan sejumlah staf, ternyata mereka mengalami kendala pada ketersediaan dokter.

Selain itu, masalah air bersih dan kebutuhan jaringan internet juga menjadi masalah. Beruntungnya, semua masalah ini lansung direspon baik oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang hadir dalam kunjungan tersebut.

"Puskesmas Waru kendalanya doktor, tidak ada dokter. Saya sudah minta ke ibu Kadis Kesehatan tadi, ada banyak juga dokter titipan di Bula itu, Insya Allah akan ada dokter yang segera kita tempatkan di Puskesmas Waru. Ada masalah air bersih juga, itu juga nanti diperbaiki, juga soal koneksi internet, juga sudah ada anggaran untuk itu. Jadi secara umum Puskesmas Waru oke ya, tinggal tenaga dokter," ungkap Fachri Husni Alkatiri.

Dia menerangkan, untuk Puskesmas Kilga, bangunannya sudah lama, sehingga membutuhkan banyak perbaikan. Termasuk ruang rawat, plafon pada hampir semua ruangan dan rumah dokter yang mengalami rusak berat.

"Di Kilga ini bangunan Puskesmas lama, juga banyak perbaikan yang dibutuhkan tadi. Ada ruang rawat yang musti kita perbaiki, lalu banyak sekali plafon yang sudah rusak akhirnya bocor kalau hujan, rumah dokter juga rusak berat, ini butuh perbaikan semuannya," terangnya.

Ia berujar, saat melihat kondisi kantor camat Teluk Waru, banyak masalah yang ditemukan, mulai dari kekurangan pegawai, tidak ada pelimpahan kewenangan yang jelas, kemudian mendengarkan dari staf bahwa mereka hadir hanya untuk duduk bercerita di kantor.

Mantan Wakil Bupati SBT ini mengaku, fakta ini juga ditemukan di kecamatan lain yang dikunjungi, sehingga ini tidak boleh dibiarkan, sebab kantor camat harus berfungsi untuk melayani banyak urusan.

"Ini terkait pelimpahan kewenangan, jadi nanti Insya Allah di Kabupaten kita akan tata ini supaya ada pelayanan yang musti bisa dilakukan di kecamatan, tidak boleh tetap dilakukan di kabupaten. Ada juga banyak staf di struktur organisasi masih kosong, ini akan kita benahi semua," ujarnya.

Masalah lainnya kata dia adalah soal jalan menuju Kantor Camat, belum ada pagar kantor camat, ada rumah camat mamun tidak difungsikan lantaran kekurangan fasilitas di dalamnya.

"Kita lewat dan melihat bagaimana jalan menuju kantor camat seperti kurang lebih ke kebun. Ini juga musti diperbaiki, pagar kantor tidak ada, ada rumah camat yang tidak berfungsi karena tidak ditempati dengan kekurangan berbagai fasilitas di dalam, jadi ada banyak yang harus diperbaiki," katanya.

Fachri menandaskan, dalam sela-sela kunjungan, dia juga menyempatkan melihat dua sekolah di Kecamatan Kiandarat. Kondisi bangunan sekolah mengalami rusak berat.

"Kita tadi meninjau dua sekolah, itu sekolah Kian rusaknya sangat berat, termasuk SD Negeri 5 Kiandarat. Dari luar kelihatan bagus sekali ini, dari catnya. Ternyata di dalam juga rusak berat. Insya Allah akan kita perbaiki pelan-pelan. Tahun ini ada anggaran untuk rehab berat di sini, mudah-mudahan tahun depan untuk di SD Kian," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi