BERITABETA.COM, Bula — Pasar Rakyat Bula yang dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)  tahun 2015 silam, akhirnya akan difungsikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur (SBT) di bawa kepemimpinan Abdul Mukti Keliobas - Idris Rumalutur.

Pasar yang menelan dana sebeasr  Rp 23 miliar ini kondisinya makin hancur, karena dibiarkan terbengkalai sejak dibangun pada masa  Abdullah Vanath - Umuriyah Suruwaky.

Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur mengatakan  pasar yang berada di Dusun Waigondal, Desa Bula, Kecamatan Bula itu akan difungsikan pada 2021 ini sebagai satu dari program kerja 100 hari pemerintahan Mukti - Idris.

"Pasar rakyat dalam waktu dekat akan difungsikan, kita tinggal melakukan finishing terhadap lokasi tersebut. Sudah beberapa hari kita melakukan kerja, mungkin besok kita dengan alat berat membersihkan secara menyeluruh" kata Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur kepada beritabeta.com di Bula, Rabu (5/5/2021)

Ia menjelaskan dengan difungsikan pasar rakyat yang terletak di Pantai Roleks Kota Bula itu, pemerintah kabupaten akan mengupayakan untuk mengembalikan fungsi terminal dan pasar sekaligus.

Pihaknya menilai pasar baru yang saat ini ditempati pedagang tidak memenuhi standar sebagai pasar. Alasannya lokasi pasar tersebut terlalu sempit apalagi berada di pemukiman warga.

Sehingga pedagang-pedangan yang menempati pasar baru akan direlokasikan untuk menempati pasar rakyat yang akan difungsikan dalam waktu dekat ini.

"Itu menganggu pemukiman penduduk, daerah pasar dan terminal harus agak jauh dari pemukiman penduduk" cetusnya.

Wakil Bupati SBT yang dilantik pada 26 Februari 2021 lalu itu menegaskan, dengan difungsikan pasar rakyat tersebut memungkinkan aktivitas ekonomi yang luas. Pasar tersebut lanjut Rumalutur akan memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kalau tempat berkumpulnya orang banyak di situ, tentu aktivitas ekonominya akan meningkat secara tajam. Di situ PAD-nya akan meningkat" pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu pedagang Sembako di pasar baru kota Bula yang ditemui wartawan mengaku bersedia menempati pasar rakyat itu, pihaknya sangat siap jika sudah ada perintah dari Pemerintah Kabupaten untuk ditempati.

Dia juga mengungkapkan, pada tahun lalu pihak Dinas Perindusterian Perdagangan Koperasi dan UKM SBT sudah dua kali melakukan pendataan terhadap pedagang-pedagang.

“Semua orang sudah siap-siap ini, kalau memang disuruh Pemerintah kesana, kesana semualah” ungkap Ode Siau.

Senada dengan Ode Siau, Mama Aci yang juga salah satu penjual ikan di pasar baru kota Bula ini mengaku jika pemerintah daerah lewat dinas yang dipimpin Adam Rumbalifar itu diarahkan untuk menempati pasar rakyat, mereka sangat bersedia.

Pihaknya menjelaskan, sebagai pedagang mereka menginginkan tempat yang layak dan nyaman. Mereka juga berharap ada langkah terbaik yang sama-sama menguntungkan antara pemerintah dan pedagang.

“Kalau sudah dibilang berarti pindah, tapi kalau belum berarti bertahan di sini” ucap Mama Aci sambil melayani pembeli. (*)

 

Pewarta : Azis Zubaedi

Editor : Redaksi