BERITABETA.COM, Bula — Pasar Rakyat Bula yang beralamat di Pantai Roleks, Desa Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) hingga kini belum difungsikan. Gedung pasar itu dibiarkan rusak oleh pemerintah daerah setempat.

Pasar yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada massa pemerintahan Kedua Bupati Abdullah Vanath – Sitti Umuriyah Surwaky itu hingga mengakhiri massa pemerintahan Mukti – Fachri belum juga beroperasi.

Pantauan media ini di Bula, Rabu (17/02/2021),  proyek yang menghabiskan anggaran sekitar 23 miliyar itu belum juga difungsikan dan sudah Mulai rusak karena tidak terurus, dimana sebagian plafon bangunannya sudah jatuh. Bahkan lokasi bangunan itu sudah ditumbuhi rumput dengan kondisi lantai yang berserakan dengan sampah dan kotoran kambing.

Salah satu warga kota Bula yang enggan namanya dipublis menjelaskan, kondisi pasar yang diterlantarkan Pemkab SBT itu sudah harusnya difungsikan.

Menurutnya dengan difungsikan pasar tersebut, aktivitas masyarakat yang bertumpuk di pasar lama dan pasar baru saat ini bisa dapat menempati pasar rakyat yang sudah dituntaskan beberapa tahun lalu itu.

Dia bahkan menambahkan, pihaknya sering mendapati oknum tertentu memanfaatkan bangunan pasar di jalan Waigondal itu untuk bermaksiat dan tempat mabuk-mabukan.

“Sebaiknya difungsikan saja, dari pada orang bikin maksiat di sana. Katong pulang malam-malam dapat orang talantang-talantang di sana” kata sumber

Lebih lanjut sumber itu mengaku, saat ini ada warga yang sedang menempati beberapa bilik bangunan pada pasar tersebut. Namun dia tidak mengetahui pasti mereka yang menempati tempat itu atas izin siapa.

Sementara itu, salah satu pedagang Sembako di pasar baru kota Bula yang ditemui wartawan mengaku bersedia menempati pasar rakyat itu, pihaknya sangat siap jika sudah ada perintah dari Pemerintah Kabupaten untuk ditempati.

Dia juga mengungkapkan, pada tahun lalu pihak Dinas Perindusterian Perdagangan Koperasi dan UKM SBT sudah dua kali melakukan pendataan terhadap pedagang-pedagang.

“Semua orang sudah siap-siap ini, kalau memang disuruh Pemerintah kesana, kesana semualah” ungkap Ode Siau.

Senada dengan Ode Siau, Mama Aci yang juga salah satu penjual ikan di pasar baru kota Bula ini mengaku jika pemerintah daerah lewat dinas yang dipimpin Adam Rumbalifar itu diarahkan untuk menempati pasar rakyat, mereka sangat bersedia.

Pihaknya menjelaskan, sebagai pedagang mereka menginginkan tempat yang layak dan nyaman. Mereka juga berharap ada langkah terbaik yang sama-sama menguntungkan antara pemerintah dan pedagang.

“Kalau sudah dibilang berarti pindah, tapi kalau belum berarti bertahan di sini” ucap Mama Aci sambil melayani pembeli. (BB-AZ)