BERITABETA.COM, Ambon - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan kunjungan ke maluku, untuk meninjau dan memastikan upaya penanganan berjalan optimal pascagempa dengan magnitudo (M) 7,5 yang mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada Selasa (10/1) lalu.

Usai memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Maluku di VIP Bandara Internasional Pattimura pada pukul 08.30 WIT pagi tadi. Kepala BNPB kepada awak media menjelaskan atas perintah Presiden Joko Widodo, begitu  terjadi Gempa Maluku khususnya di Tanimbar, kami diperintahkan langsung ke Maluku.

"Kita langsung datang kesini untuk melihat secara langsung dampak terjadinya gempa. Tentu saja kehadirian pemerintah pusat hadir disini dalam rangka memberikan bantuan tapi kami memberikan bantuan dalam tanggap darurat,"jelas Suharyanto.

Suharyanto mengatakan Pemerintah Provinsi Maluku maupun Tanimbar dan Maluku Barat Daya yang terdampak, juga sudah menetapkan status tanggap darurat.

"Ketika sudah ditetapkan status tanggap darurat, maka kami datang memberikan bantuan tanggap darurat berupa logistik yang harus bisa bermanfaat kepada masyarakat terdampak dengan pendekatan bahwa seluruh masyarakat yang terdampak gempa rumahnya rusak yang ada luka-luka ringan ini kalau sementara tinggal di pengungsian ini bisa terjamin logistik dasarnya,"katanya.

Menurut Suharyanto, rumah-rumah yang rusak serta infrastruktur baik di Kepulauan Tanimbar maupun di Maluku Barat Daya ini akan diperbaiki oleh pemerintah. Sama seperti daerah lain yang baru saja terjadi gempa besar di Cianjur.

"Untuk rumah warga rusak besar berat oleh pemerintah pusat dibantu senilai Rp 60 juta, untuk rusak sedang Rp 30 juta dan untuk yang rusak ringan Rp 15 juta. Sama diberlakukan di Maluku,"ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Rabu (11/1) pukul 19.00 WIB, tercatat kerusakan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan rincian 203 unit rumah rusak ringan, 5 unit rumah rusak sedang, 15 unit rumah rusak berat, kerusaka di lantai 3 Kantor Bupati dan Tribun Lapangan Mandriak serta 7 gereja rusak berat.

Data kerusakan rumah warga di Kabupaten Maluku Barat Daya meliputi 87 unit rusak ringan, 32 unit rusak sedang, 22 unit rusak berat serta 7 gereja rusak berat.

Selain itu, kerusakan fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar masing-masing 1 unit sekolah menengah atas negeri dan sekolah menengah pertama Kristen.

Guncangan gempa turut merusak fasilitas kesehatan meliputi 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah dan 5 unit puskesmas dalam kondisi rusak berat serta 3 unit fasilitas kesehatan militer (*)

Pewarta : Febby Sahupala