BERITABETA.COM, Ambon – Proyek pembangunan pasar rakyat Nusaniwe di Negeri Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, dan Wara Air Kuning, Desa Batu Merah Kecmatan Sirimau Kota Ambon, Provinsi Maluku, menguras anggaran belasan miliar rupiah. Anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), yang dialokasikan Kementerian Perdagangan RI tahun anggaran 2017.

Berdasarkan penelusuran beritabeta.com, untuk pembangunan Pasar Nusaniwe menghabiskan anggaran sebesar Rp.5,7 miliar. Sedangkan Pasar Wara Air Kuning yang dikerjakan PT. Tiga Bintang Cemerlang Sukses, menelan anggaran sebesar Rp. 5,6 miliar. Total anggaran untuk dua proyek ini sebesar Rp.11,3 miliar (sebelas miliar, tiga ratus juta rupiah).

Apesnya, dua bangunan pasar di lokasi berbeda itu hingga kini dibiarkan tak berfungsi oleh Pemerintah Kota Ambon, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon.

Lahan kini ada bangunan Pasar Nusaniwe, statusnya adalah pinjam pakai. Nahasnya, gedung pasar itu justru tidak difungsikan. Ragam spekulasi berumunculan di balik tidak berfungsinya Pasar Rakyat Nusaniwe dan Pasar Rakyat Wara Air Kuning itu.

Sebagian public menilai, lokasi dua bangunan itu keberadaannya tidak strategis. Pula asumsi lain menyatakan, survey dan perencanaan Pemkot Ambon dilakukan asal-asalan.

Erma salah satu warga Kecamatan Nusaniwe mengakui, pembangunan Pasar Rakyat Nusaniwe rampung pada 2018. Namun sampai tahun 2021 ini, gedung pasar Nusaniwe itu tidak berfungsi.

"Sampai sekarang tidak ada aktivitas pedagang di pasar ini,” ungkap Erna saat ditemui beritabeta.com di Nusaniwe Kamis, (04/03/2021).

Erna lalu berasumsi, pasar Nusaniwe itu tidak bisa difungsikan, bisa jadi letaknya kurang strategis. “Ini soal bagaimana manusia selaku pelaku ekonomi membangun ekonomi. Kalau pasar letaknya jauh dari keramaian, otomatis pedagang pun secara matematis akan berhitung. Siapa juga yang mau rugi,” ujarnya.