BERITABETA.COM, Ambon – Ketua Bidang PAO Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, Adam Makatita menegaskan konflik yang menimpa tubuh HMI Cabang Ambon, telah usai.

Klaim kepemimpinan tidak lagi berarti setelah konferensi menetapkan Mizwar Tomagola sebagai Ketua Umum HMI Cabang Ambon oleh Pengurus Besar di bawah kepemimpinan Respiratori Saddam Aljihad yang lahir dari hasil Kongres HMI ke 30 di kota Ambon dengan SK Nomor: 245/KPTS/A/03/1441

“Dinamika yang mewarnai konflik HMI Cabang Ambon saat ini hanyalah sebuah lelucon yang dipertontonkan untuk khalayak umum. Sebagai kader HMI dan Ketua Bidang PAO, saya ingin menyampaikan bahwa, HMI Cabang Ambon harus tetap istikomah dan menjaga nama baik kota Ambon yang melahirkan pemimpin pada tingkat PB HMI 2 tahun lalu,” tegas Adam kepada beritabeta.com, Jumat sore (14/2/2020).

Adam mengatakan, sikap ini menunjukan konsistensi sebagai generasi dalam mengawal amanah dalam pilihan yang telah diambil bersama.

“Jadi segala aktifitas ke-HMI-an  yang dilakukan diluar sepengetahuan cabang yang dipimpin oleh Mizwar Tomagola adalah inkonstirusional,” paparnya.

Lebih jauh dijelaskan, harus diketahui Saddam Aljihad adalah mandataris yang sah dari hasil kongres ke-30 di kota Ambon, sehingga perlu kesadaran menyeluruh dari kader sebagai anak kandung HMI Cabang Ambon untuk tetap mengawal dan berdiri bersama PB di bawah kepemimpinan Saddam  dalam mewujudkan tujuan HMI yang sudah tercantum dalam konstitusi (AD/ART) HMI.

“Banyak hal yang harus kita benahi bersama, bukan terus terlena dengan konflik yang tidak berakar dan pucuknya. Ini sangat disayangkan sekali. Mari kita semua bahu membahu dalam menjalankan aktifitas ke-HMI-an yang tidak keluar dari konstitusi HMI,” pintanya.

Untuk itu, Adam mengajak, kepada ketua-ketua komisariat sejajaran HMI Cabang Ambon yang SK kepengurusannya telah habis masa berlakunya,  agar segera melaksanakan Rapat Anggota Komisariat (RAK) untuk melakukan proses regenerasi dalam melahirkan pemimpinan baru.

“Jangan terus mempertotntonkan lelucon dengan membawa nama konstitusi HMI padahal kita sendiri terus mencederainya. Jika yang rusak harus diperbaiki, kenapa harus dibuat tambah hancur,” urainya (BB-AZ)