BERITABETA.COM, Piru – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terus mendorong peningkatan kearifan lokal dan  keindahan alam pedesaan menjadi Destinasi Unggulan di bumi ‘Saka Mese Nusa’ untuk menjadikan SBB sebagai salah satu tujuan wisata.

Kegiatan ini dilakukan dengan Aksi Perubahan Optimalisasi Tatakelola Destinasi  Wisata (OTAK DEWI) Seram Bagian Barat.

Aksi Perubahan ini merupakan gebrakan yang dilakukan Kabid Destinasi Pariwisata Kabupaten SBB Yusnita sebagai Peserta  Pelatihan Kepemimpinan (Administarator Kepemimpinan Administrator ) PKA Angkatan XII tahun 2024.

Yusnita dalam rilisnya mengatakan, Dispar Kabupaten SBB, kini melakukan pendampingan desa yang masuk dalam Desa Wisata serta ikut mendorong desa yang memiliki potensi wisata namun belum terdaftar  Jejaring Desa Wisata (JADESTA) sebuah wadah komunitas bagi desa wisata di Indonesia yang berbasis informasi dan teknologi.

Menurut Yusnita  aksi perubahan yang dilakukan salah satunya adalah melakukan  pendampingan terhadap update data Desa Wisata sebagai salah satu upaya menggairahkan Destinasi yang ada di lingkungan desa.

Selain itu juga melakukan Sosialisasi dalam melakukan pendampingan  di Desa Desa yang terdaftar sebagai Desa Wisata. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas bagi kelompok masyarakat  Desa  Rumahkay yang masuk dalam 300 besar  Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2024.

“Pendampingan di desa salah satunya di Desa Rumahkay bersama Kepala Dinas Pariwisata, Kabid Pemasaran  dan saya sebagai Reformer juga  dilakukan di Desa Waimital yang akan melaksanakan karnaval Budaya pada 16 November nanti,” ungkap Yusnita,  Sabtu (26/10/2024).

Dia menjelaskan, pendampingan di Desa Waimital melibatkan Pemerintah dan staf Desa serta BPD, maupun RT/RW dengan tujuan untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan menyangkut mengelola daya tarik  setiap potensi yang ada di Desa.

"Bagaimana mempromosikan setiap potensi yang ada di desa, misalnya, mempromosikan pangan lokal seperti makanan yang di senangi dan di sukai pengunjung," kata Yusnita saat melakukan sosialisasi di desa Neniari  .

Selain mempromosikan pangan lokal, kepemilikan paket Desa Wisata serta pengisian setiap kolom flatfom profil desa harus terisi, karena pengisian kalom flatfom profil desa menjadi persyaratan awal bagi pengembangan Desa Wisata itu sendiri.

Selain itu, mengubah mindset masyarakat juga dilakukan dengan cara tanya jawab, antar pemerintah, staf serta BPD, menyangkut Tatakelola potensi Desa yang dimiliki agar terkelola secara baik dan efesien, dalam memancing wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

"Memperbanyak promosi, menciptakan pangan lokal yang disukai wisatawan, mempromosikan geografis Desa, dan semua potensi yang dimiliki harus terpromosi secara baik dan rutin," ujar perempuan yang aktif mempromosikan keindahan  Kabupaten Saka Mese Nusa itu (*)

Editor : Redaksi