Ia menambahkan, para petani penerima bantuan ini menjadi harapan baru di tengah upaya bangkit dari tantangan produksi beberapa tahun terakhir.

Dengan sinergi pemerintah daerah, kementerian, dan para petani, Saadiah berharap Maluku Tengah kembali menempati posisi strategis dalam peta produksi kakao nasional.

“Kesejahteraan petani adalah kesejahteraan Maluku. Dan setiap kebijakan yang kita dorong harus bermuara pada kemajuan mereka,” tegas Saadiah.

Selain mendorong peningkatan produksi di tingkat hulu, Saadiah juga menyoroti pentingnya hilirisasi kakao sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi petani Maluku Tengah.

Menurutnya, komoditas kakao tidak boleh hanya berhenti pada penjualan biji, melainkan perlu diolah menjadi produk turunan seperti bubuk kakao, cokelat siap konsumsi, maupun produk UMKM lainnya yang memiliki nilai jual tinggi.

Dengan demikian, petani tidak hanya menikmati peningkatan hasil panen, tetapi juga memperoleh keuntungan yang lebih besar dari rantai industri pengolahan.

“Hilirisasi kakao adalah masa depan. Jika Maluku mampu mengolah kakao sendiri, maka kesejahteraan petani akan meningkat berkali-kali lipat,” ujar Saadiah (*)

Editor : Redaksi