Kepastian ini disampaikan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada wartawan di Ambon, Senin (24/8/2020).

Walikota mengungkapkan, peningkatan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Ambon ini umumnya terjadi di area perkantoran.  Hal itu terjadi akibat dari aktivitas perkantoran yang terjadi pasca penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi diberlakukan, sehingga Kota Ambon kembali ke Zona Merah penyebaran Covid-19.

“Pada saat PSBB transisi dibuka, aktivitas sosial atau aktivitas kantor mulai terjadi, sehingga transmisi lokal mulai berkembang, terutama bagi klaster baru di perkantoran,” ujar Walikota.

Menurutnya, tingkat perkembangan yang terkonfirmasi itu mengalami peningkatan yang cukup masif saat dibukanya PSBB transisi. Kemudian ditambah dengan upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam bentuk Swab Test secara masal, sehingga angka terkonfirmasi semakin signifikan.

“Sampai dengan data terakhir, yang sementara dirawat sebanyak 544 orang, yang sembuh 695 dan yang meninggal 23 orang. Sehingga total terkonfirmasi sebanyak 1.262 di Kora Ambon,” jelasnya.

Mencermati hal tersebut, Pemkot Ambon kemudian mengambil kebijakan untuk memberikan perhatian kepada seluruh unit pelayanan umum di Pemkot. Dimana, diwajibkan bagi seluruh pegawai mengikuti Swab test, baik bagi Polisi Pamong Praja, Dinkes, Dinas PMPTSP, BPBD dan beberapa lainnya.

Kata Walikota, swab telah dilakukan terhadap 3.339 pegawai di Pemkot Ambon sejak 3 Juli hingga 19 Agustus 2020. Sebanyak 2.729 sampel hasil telah dikeluarkan, dan tersisa 510 yang hasilnya belum keluar.

Sementara total sampel yang sudah diambil  oleh Dinkes Ambon sebanyak 386, dari jumlah sampel itu hasil yang telah keluar itu adalah 215, dan yg belum keluar 131.

“Dari 215 itu, ASN Kota Ambon yang terkonfirmasi positif sebanyak 51 orang, termasuk 2 orang diantaranya pejabat eselon II, sedangkan 164 negatif. Dan hasil yang sementara kita tunggu sebanyak 151,” tandasnya (BB-AHM)