BERITABETA.COM, Ambon - Puluhan warga menghadang petugas yang tengah menandu peti jenazah Covid-19 di Kabupaten Seram Bagian Barat [SBB], Provinsi Maluku. Mereka menghadang petugas dan melempar dengan batu serta membawa kabur peti jenazah.

Kejadian ini menjadi viral di media sosial, setelah salah satu netizen mempublis video kejadian tersebut. Dari kejadian itu, salah satu petugas dikabarkan terluka akibat lemparan baru warga.

Juru Bicara  Satgas COVID-19 Provinsi Maluku Adonia Rerung kepada wartawan, Selasa (15/2/2022) membenarkan adanya insiden tersebut.

Ia menjelaskan, kejadian itu  berawal saat seorang pasien berusia 60 tahun dilarikan ke rumah sakit karena menderita pendarahan di otak pada Senin 14 Februari 2022. Setelah diperiksa diketahui pasien ini juga terkonfirmasi positif COVID-19.

"Dari hasil pemeriksaan, ternyata dia terkonfirmasi positif COVID berdasarkan rapid dan antigen, tidak lama kemudian pasien meninggal," kata Adonia.

Pihak rumah sakit kemudian melakukan pemulasaraan jenazah dan bakal memakamkan sesuai protokol pemakaman jenazah COVID-19. Namun sejumlah anggota keluarga pasien menolak. Mereka menghadang dan melempari petugas dengan batu.

Menurut Adonia, petugas kesehatan dan anggota Satpol PP awalnya berusaha mempertahankan jenazah. Namun, karena keluarga berkeras, petugas jenazah COVID mengalah.

"Mereka mengambil alih proses pemakaman secara keluarga. Menurut informasi dari Pak Kadisnya bahwa petugas kesehatan dan Satpol PP dan polisi yang juga mengawalnya mengalah untuk itu karena tidak dapat mengendalikan massa begitu banyak," tutur Adonia.

Sementara itu, terkait penghadangan disertai pelemparan ke petugas, Ia  menyebut warga hanya bermaksud menghalangi jenazah dibawa petugas.

"Mereka hanya dikejar dalam bentuk lemparan batu supaya petugas mundur itu maksudnya dihadang lemparan batu supaya mereka mundur," pungkas Adonia.

Sementara dari panggalan video yang diperoleh media ini, tampak sejumlah petugas Covid-19 dihujani batu dan dikejar massa, viral di media sosial, Selasa (15/2/2022).

Video berdurasi masing-masing 2.02 dan 1.13 menit itu ternyata terjadi di Dusun Ani, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten SBB, Senin (14/2/2022). Warga tampak mengamuk karena mereka menolak jika salah satu keluarga yang meninggal disebut terpapar covid-19 (BB)

Editor : Redaksi