BERITABETA.COM, Papua – Bentrok antar dua kelompok  terjadi di Distrik Wouma Jayawijaya, Papua mengakibatkan satu warga tewas, dua lainnya mengalami luka-luka pada Sabtu (8/1/2022).

Bentrokan ini melibatkan dua kelompok dari Nduga dan Lanny Jaya akibat dipicu oleh dugaan pembunuhan warga Nduga oleh warga Lanny Jaya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Minggu (9/1/2002) menjelaskan, penyebab bentrok ini adalah kematian Sibelu Gwijangge salah satu warga Nduga yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lanny Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma.

Menyikapi dugaan pembunuhan ini, 150 orang turun dari Ilekma, Nduga menuju ke Wouma dengan membawa alat-alat perang tradisional berupa panah, kapak, parang dan tombak.

Setibanya di Wouma, masyarakat Lanny Jaya merespons serangan tersebut dengan mengerahkan sebanyak 300 orang hingga terjadi bentrokan.

"Selain itu pihak masyarakat Nduga melakukan pembakaran terhadap dua unit rumah milik warga masyarakat di Wouma," terang Kamal.

Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka, mulai dari luka tusuk hingga terkena panah. Polisi lalu menyita sejumlah barang bukti antara lain, lima buah anak panah, baju, hingga sepatu boots.

Kepolisian menerjunkan personel untuk melakukan penjagaan serta patroli di kedua kelompok massa. Pengerahan pasukan dilakukan guna mencegah bentrokan kembali terjadi.

"Kami masih melaksanakan pengaman di TKP karena masih adanya dugaan aksi balasan yang akan dilakukan oleh kelompok dari masyarakat Nduga," ujarnya.

Kamal menyebut bahwa Polres Jayawijaya juga melakukan pendekatan lewat tokoh masyarakat dari masing-masing kelompok untuk mencegah peristiwa serupa kembali terulang.

Wakapolres Jayawijaya Kompol Ferdinand B Maasawet dalam keterangannya mengatakan, kejadian berawal saat dilakukan mediasi oleh Sekertaris Distrik Wouma terkait masalah mas kawin.  Namun saat berjalanya pembicaraan, korban selaku suami tersinggung dengan perkataan pihak keluarga istrinya, Yuli Kogoya.