BERITABETA.COM, Ambon — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprakirakan banjir dan longsor masih berpotensi terjadi di Provinsi Maluku dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam rilisnya yang diterima redaksi beritabeta.com di Ambon, Rabu (23/02/2022) mengungkapkan, terpantau adanya pola sirkulasi angin yang dipicu oleh daerah pola tekanan rendah di sekitar Laut Timor sebelah Selatan Nusa Tenggara Timur [NTT].

Guswanto menjelaskan, keberadaan sistem sirkulasi tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, sebagian Jawa - Bali, NTB, NTT. 

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah pertemuan dan belokan angin tersebut," ungkap Guswanto.

Dia membeberkan, diprakirakan dalam 24 jam kedepan, pola sirkulasi angin tersebut dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di NTT, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

"Potensi hujan sedang-lebat disertai kilat/petir/angin kencang yang dapat berdampak pada potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir/bandang, longsor dan sebagainya," bebernya.

Sementara itu, dari penelusuran media ini di sejumlah daerah di Provinsi Maluku dilaporkan terjadi longsor dan banjir rob yang mengakibatkan ratusan warga mengungsi dan puluhan rumah warga mengalami rusak ringan dan berat. (*)

Editor : Redaksi