Pj Gubernur menegaskan, indikator ini dinilai penting untuk merencanakan strategi semua pihak dalam rangka memperkuat ekspor dari Maluku.

Ia menambahkan, indikator TPKH dimana hal tersebut dalam rangka menunjang pariwisata di Maluku, dan untuk trasportasi guna menunjang konektivitas dan infrastruktur, dimana menjadi faktor penting dalam perencanaan pembangunan di Provinsi Maluku.

Sedangkan Pattiwaellapia menjelaskan Provinsi Maluku mengalami deflasi sebesar 0,82% atau inflasi -0,82% secara month to month, sementara untuk year to date (Juli 2024 dibandingkan dengan Desember 2024) inflasi sebesar 1,19%, dan secara year on year, Pemerintah Provinsi Maluku mengalami inflasi sebesar 2,71%.

Inflasi ini berada di bawah 3%, dan 3 Kabupaten Kota IHK juga mengalami penurunan inflasi, Kota Ambon sebesar 3,17% yoy,  Kota Tual 2,42% yoy, dan Kabupaten Maluku Tengah 2,03% yoy.

Sementara untuk NTP per bulan Juli 2024 mengalami penurunan 4,17% menjadi 101,70, dan untuk NTP Nasional naik 0,70% menjadi 119,61.

Ia juga menjelaskan untuk, Perkembangan Ekspor Impor per bulan Juni 2024 mengalami peningkatan 2393,37% sebesar USD16,12 juta pada Ekspor Maluku melalui Pelabuhan Maluku, dan berdasarkan Neraca Perdagangan bulan Juni 2024 total migas maupun non migas yakni USD 41,35 juta.

Untuk Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Provinsi Maluku Hotel, Kepala BPS Provinsi Maluku menjelaskan bahwa naik 1,99 poin menjadi 25,49% dibandingkan dari bulan Mei 2024.

Indikator yang terakhir, terkait moda transportasi berdasarkan Perkembangan Statistik Provinsi Maluku, yang dilihat dari kunjungan kapal untuk pelabuhan utama ada peningkatan menjadi 279 unit kapal.

Dan untuk pelabuhan terjadi sedikit penurunan menjadi 641, sementara untuk Bandara Pattimura maupun Bandar Udara lainnya juga turut mengalami peningkatan (*)

Pewarta : Febby Sahupala