BERITABETA.COM, Jakarta – Dalam rangka menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan menjawab tantangan perkembangan zaman, Pemkab Kepulauan Tanimbar melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Penandatangan MoU ini dilakukan terkait program Laboratorium Inovasi yang merupakan program kerjasama LAN dengan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang bersifat pendampingan, asistensi, dan fasilitasi terhadap penumbuhkembangan semangat dan aksi nyata dalam berinovasi.

Penandatangan MoU itu dilakukan kedua pihak antara Bupati KKT Petrus Fatlolon  dan Kepala LAN dr. Adi Suryanto, M.Si yang berlangsung di Kantor LAN RI Jl. Veteran Jakarta Pusat, Senin (29/3/2021)

Selain dengan Bupati KKT, Kepala LAN RI juga melakukan penandatanganan MoU dengan dengan Bupati Paser, Bupati Lombok Utara, Bupati Sorong dan Walikota Pekanbaru.

Bupati KKT Petrus Fatlolon dalam sambutannya mewakili para Bupati yang hadir menyampaikan apreseasi kepada pemerintah melalui LAN RI yang telah memberikan dukungan bagi penguatan kapasitas Pemerintah Daerah melalui program Laboratorium Inovasi ini.

“Kita berarap melalui kebijakan ini akan menjadi spirit baru untuk mendorong totalitas pemenuhan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat di daerah,” tandas Fatlolon.

Sementara itu, Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, dalam kesempatan itu mengatakan, dengan melihat kondisi yang terjadi saat ini, ASN juga diharapkanb dapat keluar dari rutinitas dengan menciptakan ide inovasi baru, sehingga wajah kinerja birokrasi pemerintahan akan berubah menjadi lebih baik.

“Perlu kita pahami bersama bahwa dalam kegiatan ini, kita tidak hanya dituntut untuk mengeluarkan output berupa inovasi, namun diharapkan dengan kegiatan ini kita dapat belajar, saling bertukar pengalaman, gali ide sebanyak-banyaknya, sehingga nantinya inovasi yang dihasilkan betul-betul memberikan manfaat kepada masyarakat,”tandas Adi Suryanto.

Adi Suryanto menambahkan, kunci sukses inovasi yang pertama adalah kemampuan dari ASN dalam melakukan inovasi. Kedua adalah kultur organisasi atau budaya organisasi yang harus disemai agar menjadi behavior, sehingga kesadaran berinovasi akan muncul sebagai suatu kebiasaan. Dan yang ketiga adalah dukungan pimpinan (BB-SL)