Ekosistem mobil listrik di Maluku dan Maluku Utara terus menjadi perhatian PT PLN (Persero). PLN akan menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan infrastruktur kelistrikan pendukung ekosistem kendaraaan listrik ke depan. Nilai investasi untuk membangun SPKLU sebesar Rp1,28 miliar.
Mega proyek BendunganWae Apu di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, ditargetkan akan rampung pada Asgutsu 2023. Target ini ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Ditjen Sumber Daya Air.
Gula merah Saparua, begitu warga Ambon atau Maluku menyebutnya. Gula yang dibuat dari hasil sadapan sari pohon mayang (aren) ini merupakan satu diantara mata pencaharian warisan leluhur warga di Pulau Saprau yang hingga kini masih terpelihara dengan baik.
Tim anggaran Pemerintah Kabupaten SBT yang dipimpin Drs. Jafar Kwairumaratu mengaku keterlambatan realisasi APBD akibat surat keputusan (SK) Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) Perubahan ditujuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum ditandatangani.
Belum ada alasan atau keterangan resmi dari pihak PT. Bank Maluku-Malut dalam hal ini Gubernur Maluku, Murad Ismail, selaku Pemegang Saham Pengendali, atas pemberhentian Sam Latuconsina dari Komut.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku memastikan kebutuhan bahan pokok di Maluku tersedia dengan harga yang stabil selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan juga menjelang Hari Raya Idul Adha.
Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana kembali memberikan izin kepada kapal ikan buatan luar negeri alias kapal ikan eks asing untuk beroperasi di Indonesia.
Gubernur Maluku Murad Ismail mengapresiasi dan mendukung investor Australia, Tasageoby Group, yang berencana berinvestasi pada sektor transportasi di Provinsi Maluku.
PT Pertamina (Persero) menargetkan untuk menuntaskan pembangunan terminal LPG di Wayame, Ambon, Provinsi Maluku bulan Juni 2021. LPG di Wayame dengan kapasitas total 2.000 metrik ton (MT) ini, digarap dengan melibatkan 223 perusahaan lokal, yang terdiri dari 208 perusahaan pemasok material dan 15 perusahaan subkontraktor konstruksi fabrikasi.
Memiliki potensi alam yang berlimpah dengan penduduknya yang menganut budaya gotong royong (budaya maren) yang tinggi, Kota Tual dinilai punya prospek yang cukup cerah kedepan untuk dikembangkan. Salah satunya adalah potensi Perikanan dan Kalautan.