Gubernur Dukung Investor Australia Bangun Akses Transportasi di Maluku

BERITABETA.COOM, Ambon - Gubernur Maluku Murad Ismail mengapresiasi dan mendukung investor Australia, Tasageoby Group, yang berencana berinvestasi pada sektor transportasi di Provinsi Maluku.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Murad saat menerima Chief Executive Officer (CEO) Tasageoby Group Stuart Janes dan jajaran direksinya, antara lain Direktur Komersial Arfiah Janes, Direktur Utama Maani Tuasikal, dan Manajer Pemasaran dan Informasi Zairin Salampessy, di kediaman pribadi gubernur, kawasan Wailela, Ambon, Jumat (2/7/2021).
Kepada Gubernur Murad, Stuart menyebutkan, sarana transportasi yang akan dioperasikan Tasageoby Group melalui anak perusahaan Air Maluku di Kepulauan Maluku adalah WIGplp (Wing In Ground) Craft yang diproduksi oleh Perusahaan ARON di Korea Selatan.
“Kapal WIG adalah kapal multimodal yang dalam mode operasional utamanya, dapat terbang melalui efek bantalan udara yang bekerja pada sayap di atas permukaan air, tanpa kontak konstan dengan permukaan, dan didukung di udara terutama oleh daya angkat aerodinamis yang dihasilkan pada sayap atau lambungnya, atau bagian yang dirancang untuk memanfaatkan aksi ground effect," jelas Stuart.
Meskipun kapal WIG dapat berfungsi baik sebagai kapal maupun pesawat, menurut Stuart, antara International Maritime Organization (IMO) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) mengklasifikasikan moda transportasi ini sebagai kapal.
Dia yakin biaya pengoperasian transportasi WIG Craft akan jauh lebih murah dibandingkan pesawat komersial biasa. Bahkan kelebihannya, kata Stuart, selain jarak yang relatif pendek, kapal WIG dapat mendarat di sejumlah titik di Maluku, hanya mengandalkan pendaratan atau dermaga WIG (floating dock) yang tidak terpengaruh kondisi pasang atau surut.
“Untuk tahap awal kita harapkan pada tahun 2022 sudah mulai bisa mengembangkan pilot project pembangunan 3 WIG Ports dengan fasilitas masing-masing satu di Ambon, Banda dan Masohi. Kemudian diikuti oleh 2 port lagi yaitu Sawai dan Namlea. Serta diharapkan bisa untuk mengoperasikan pesawat WIG, pada tahun 2023" kata pria dengan pengalaman penerbangan lebih dari 40 tahun dan lebih dari 13.000 jam terbang helikopter, dalam berbagai operasi di lokasi di seluruh dunia.
Untuk menuju ke sana, kata Stuart, perusahaannya ingin membangun Basis Operasi Utama di Ambon, termasuk mendirikan fasilitas perawatan dan mungkin pusat pelatihan WIG Craft, yang mungkin berlokasi di Ambon atau Masohi.
“Pusat pelatihan di Maluku ini akan menjadi yang pertama di luar Korea Selatan untuk produk Aron. Teknologi WIG Craft secara komersial adalah baru di dunia sehingga jika seseorang membeli WIG Craft ini dari negara mana pun, pilot dan teknisinya akan dilatih di Maluku dengan biaya dibebankan kepada pembeli. ," kata Stuart.

Pusat pelatihan di Maluku juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi perusahaan, terutama karena Tasageoby Group telah ditunjuk sebagai Agen non-eksklusif untuk perusahaan Aron Flightship Korea Selatan, untuk promosi serta penjualan produk ke WIG Craft mereka di Indonesia, Asia Tenggara dan Australia.
Menanggapi pemaparan Stuart Janes, Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan investor Australia ini hadir di Maluku pada saat yang tepat, karena kepulauan ini memang membutuhkan teknologi transportasi yang akan dibawa oleh Tasageoby Group ke Maluku.
“Kami di Maluku memiliki sembilan kabupaten dan dua kota. Dari satu kabupaten ke kabupaten lain, lewat jalur darat bisa memakan waktu 6 sampai 7 jam. Kalau naik pesawat bisa memakan waktu 1 jam sampai 2 jam. Jika kita pergi ke Maluku Tengah dengan kapal ferry selama 2 jam. Dari Maluku Tengah ke Seram Barat (SBB) saja, kalau lewat darat bisa memakan waktu 6 hingga 7 jam. Jadi kalau Tasageoby Group mengoperasikan WIG Craft di sini, akan sangat membantu,” kata Gubernur Murad.