Menurut Gubernur Murad, kemarin dia melakukan kunjungan kerja ke SBB, dari satu kecamatan ke kecamatan lain bisa memakan waktu 5 hingga 7 jam. Misalnya dari daerah Gesser hingga Gorom. Akhirnya dia memilih pulang lewat laut. Karena jika melalui jalur darat, maka keesokan harinya baru bisa sampai di Ambon.

“Sebagai daerah kepulauan, seperti Provinsi Maluku yang memiliki luas wilayah 712.480 Km2, terdiri dari sekitar 92,4% lautan dan 7,6% daratan, dengan jumlah pulau mencapai 1.412 pulau dan panjang garis pantai 10.662. Km, dan 658.317 km. kita punya laut, jadi kita sangat membutuhkan alat transportasi laut seperti kapal WIG ini,” ujarnya.

Ia membayangkan ke depan daerah-daerah di Maluku yang sulit akses transportasinya tidak lagi merasa terisolir. Termasuk jika ada warga di pelosok yang jatuh sakit dan membutuhkan segera media pengobatan, transportasi WIG Craft ini akan sangat membantu.

“Dengan hadirnya WIG Craft di kawasan ini nantinya, diharapkan dapat menyelesaikan salah satu permasalahan klasik terkait moda transportasi untuk provinsi kepulauan seperti Maluku,” kata Gubernur Murad yang menyampaikan dukungannya kepada Tasageoby, termasuk mengirimkan surat rekomendasi dan lobi kementerian terkait di Jakarta, agar niat menghadirkan WIG craft di Maluku bisa segera terlaksana.

Sementara itu dalam keterangannya, Manajer Pemasaran dan Informasi Tasageoby Group Zairin Salampessy mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Gubernur Maluku yang juga telah menerima rombongannya pada pertemuan pertama pada 17 Desember 2020.

“Pada pertemuan pertama, Tasageoby Group juga memperkenalkan diri dan menyampaikan niatnya untuk berinvestasi di Maluku. Pada pertemuan kedua ini, kami ingin memberikan gambaran, bahwa kami benar-benar serius untuk bisa mendatangkan WIG craft sebagai transportasi terbaik di Maluku,” jelasnya.

Berbicara mengenai daya dukung WIG Craft, Zairin mengatakan, WIG yang rencananya akan dioperasikan oleh Tasageoby Group melalui Air Maluku ini memiliki kapasitas angkut 10 penumpang, dengan ketinggian terbang hingga 150 meter.

“Untuk jaraknya misalnya dari Kota Ambon ke Kota Masohi dengan bus via ferry bisa memakan waktu hingga 7 jam. Atau dengan speed boat antara 2 sampai 2 setengah jam. Jadi dengan WIG Craft hanya membutuhkan waktu 1 jam saja sudah termasuk persiapan keberangkatan dan seluruh perjalanan,” pungkas Zairin.

Turut hadir dalam pertemuan Tasageoby Group dengan Gubernur Murad tersebut Kepala Dinas Pariwisata (Kadis) Provinsi Maluku Marcus Pattinama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Muhammad Malawat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Abdul Haris, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Maluku Melky Lohy (BB-RIL)