BERITABETA.COM, Ambon – Tampilannya suka urak-urakan. Anak muda ini sepintas kelihatan tidak pernah serius. Banyak orang mengelnya dengan pribadi yang suka bercanda bahkan sesekali tampil di laman fecebooknya dengan gaya-gaya yang agak norak. Misalnya kerap mengenakan gaun perempuan untuk membuat lucu-lucuan.

Masih banyak warga di Kabupaten Seram Bagian Timur yang hidup dalam kesenjangan. Jauh dari perhatian pemerintah, tanpa fasilitas yang layak. Kondisi ini membuat anak muda ini rela merogoh kocek untuk membantu warga dengan menggagas sejumlah proyek kemanusia yang diniatkan.

Tapi siapa sangka dari tampilannya itu, ternyata sosok ini bagai pahlawan kepada warga di beberapa dusun di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku.

Ronal Pical, begitu seantero warga Kota Bula mengenalnya. Pria yang berprofesi sebagai kontraktor ini  memiliki kisah yang sangat inspiratif dan menggugah.

Ia  baru saja menunaikan niatnya membantu sebanyak 28 kepala keluarga (KK) di Dusun Air Dingin, Kecamatan Kilmuri, Kabupaten SBT.

Dengan menyisihkan penghasilannya dari usaha kontraktor yang digeluti,  Ronald  pun membantu warga di Dusun Air Dingin. Pria kelahiran 3 Agustus 1982 ini, membenahi puluhan rumah warga di dusun itu, menggunakan dana pribadinya.

Tepat tanggal 30 Desember 2020 lalu, Ronal memulai proyek kemanusiannya itu dengan membenahi puluhan rumah di Dusun Air Dingin dengan melapisi lantai  rumah-rumah warga  menggunakan semen.

“Kondisi warga di dusun itu membuat saya akhirnya membulatkan tekad untuk membantu mereka. Mereka bertahun-tahun tidur di lantai rumah yang dilapisi pasir dan tanah,” ungkap Ronald kepada beritabeta.com, via telepon selulernya, Sabtu malam (2/1/2020)

Ronald Pical bersama sejumlah rekannya saat mendistribusikan sejumlah bantuan kepada warga Dusun Air Dingin.

Ronald berkisah, proyek kemanusiaan yang dijalankan ini, merupakan ide pribadi yang sudah tiga kali dilakukan selama tahun 2020 lalu. Dan bantuan kepada warga di Dusun Air Dingin merupakan proyek terakhir di tahun 2020 yang dirintisnya.

Awalnya, kata Ronald, bersama komunitas SHARELOK227, mereka menggagas kegiatan kemanusiaan yang diberinama “Visit Bati IV” yang dipusatkan  di Dusun Bati Kilwou. Dari kegiatan ini kemudian, tercetuslah  sejarah upacara 17 Agustus 2020 pertama di dusun itu.

“Warga dusun ini, selama Indonesia merdeka, belum pernah melaksanakan upacara kemerdekaan RI. Dan kami akhirnya memulainya disana. Hasilnya, lumayan dari gebrakan itu, kini warga di dusun itu sudah mendapat perhatian berupa pembangunan sekolah oleh Pemkab SBT, ” ungkap Ronald.

Setelah kegitan itu, pemilik CV Naiha Sinar Perdana dan CV Nainal Seram Perkasa ini, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kemanusiaan kedua yang diberinama ‘Liga Amal Angkatan 2020’.

Kegiatan itu dikemas dengan memberikan penghargaan kepada seorang ibu yang menjadi pendidik selama 20 tahun di Dusun Funanayaba, Kecamatan Werinama. Dan juga membantu seorang penderita kanker kulit yang sudah 9 tahun menahan sakit.

“Ibu itu adalah ibu Mila. Ia seorang pendidik  yang mendedikasikan dirinya sebagai pengajar selama 20 tahun tapi tidak pernah mendapat penghargaan dari pemerintah. Alhamdulillah saya minta orangnya ke Kota Bula dan saya berikan penghargaan atas jasanya itu,” beber Ronald.

Usai kegiatan itu, suatu saat dirinya diberitahu oleh seorang rekannya yang juga anggota DPRD Kabupaten SBT, bahwa ada sebuah dusun bernama Air Dingin di Kecamatan Kilmuri kehidupan warganya sangat memprihatinkan.

Mendegar kabar itu, pria asal Saparua, Maluku Tengah ini pun menetapkan niat mengunjungi dusun tersebut pada tanggal 20 September 2020 silam.

“Sampai disana, saya lihat cukup miris kehidupan warganya. Apalagi dusun itu dihuni para mualaf. Saya langsung berjanji akan kembali untuk membantu mereka. Alhamdulillah, niat saya sudah terlaksana dengan baik,” beber Ronald.

Ronald Pical bersama rekannya, melihat dari dekat lantai rumah milik salah satu warga di Dusun Air Dingin

Selain membenahi puluhan rumah warga dengan membuat lantai dari semen, Ronald juga membangun sebanyak 9 unit lampu penerangan dengan bertenaga surya dan juga menyalurkan puluhan paket sembako kepada seluruh warga di dusun itu.

“Saya memboyong sebanyak 10 orang teman. Kami datang membawa semua bahan yang dibutuhkan, baik semen, sembako dan peralatan untuk membangun lampu penerangan di sana,” urai suami dari Firza Yuni Rumalowak ini.

Setelah tuntas dengan proyek pribadi ini, ayah dari Naiha Suraini Pical, Naluni Syahrial Pical dan Nainal Syahril Pical ini mengaku masih ada satu program tersisa yang akan dilanjutkan di tahun 2021 ini.

Keinginan ini membuatnya terpaksa harus membeberkan hasil kerjanya ke publik, karena bagi dia, untuk program yang keempat ini, ia ingin pemerintah tergerak hatinya untuk membantu.

“Saya ingin membangun pendidikan di Dusun Air Dingin itu, karena setelah kami gelar sekolah alam dengan melibatkan sekitar 30 anak dengan usia 16 disana hanya 3 anak yang bisa membaca, sisanya belum bisa mengenal huruf,” urainya.

Dengan kondisi ini, Ronald bertekad akan kembali ke Dusun Air Dingin untuk memulai misi kemanusiaannya. Apapun itu, kalau didasari niat untuk membantu selalu ada jalan untuk diwujudkan.

“Saya hanya ingin membantu mereka dengan kemampuan saya. Dengan harapan keberadaan mereka dapat tersentuh dan menjadi perhatian pemerintah daerah,” tandasnya (BB-DIO)