BERITABETA.COM, Bula — Perseroan Terbatas (PT) Citic Seram Energy Limited (CEL) dan PT. Kalrez Petroleum Seram Ltd yang beroperasi di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dinilai belum menunjukkan tanggungjawab sosialnya terhadap daerah itu.

Padahal diketahui sudah puluhan tahun, kedua perusahaan asal Negara Cina itu mengeksplorasi dan mengeksploitasi minyak mentah yang terkandung dalam perut bumi 'Ita Wotu Nusa', namun kontrubusinya belum terlihat jelas.

Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Kalesang Lingkungan Maluku (LKLM) SBT Suyatno pattikupang kepada media ini di Bula, Sabtu (27/3/2021)

Dia menjelaskan jangankan SBT, Kota Bula yang merupakan wilayah ring 1 (satu) operasional saja belum menunjukan tanggungjawab sosial dan lingkungan secara maksimal.

Dikatakan baik dari segi pendidikan, penyediaan air bersih sebagai kebutuhan dasar yang hingga kini masih dikeluhkan masyarakat maupun dampak positif secara ekonomi.

"Jangankan SBT, Bula yang wilayah ring 1 operasional saja belum menunjukan tanggungjawab sosial dan lingkungan dengan maksimal" ungkap Pattikupang

Pattikupang yang merupakan Pemuda Bula ini mendesak Citic dan Kalrez harus transparan tentang program maupun dana Coorporate Social Responsility (CSR) sehingga program itu betul-betul tepat sasaran.

Pihaknya menyarankan kedua perusahaan raksasa di Bula ini perlu mengambil contoh dari PT. Nusa Ina di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang berkomitmen menjalankan kewajiban pada program CSR dalam bentuk program pendidikan.

"Masa perusahaan kelapa sawit saja bisa menunjukan komitmen, sementara perusahaan migas tidak. Ini kan sesuatu yang mustahil dengan keuntungan yang sudah dikeruk dari Bula" cetusnya.

Ditanya soal dampak lingkungan dari perusahaan yang beroperasi itu, Pattikupang menilai kedua perusahaan Migas ini tidak pernah memberikan keterbukaan informasi tentang kualitas air yang dikonsumsi masyarakat apakah tercemar atau tidak.

Namun dia menduga ada dampak lingkungan seperti banjir yang masuk ke perkampungan masyarakat di Desa Bula Air pada beberapa waktu lalu adalah akibat dari aktivitas perusahaan tersebut.

Dia bahkan mengaku Citic mengambil material pembuatan jalan pengerasan pada wilayah operasional itu dari sungai Bula Air di dataran tinggi sehingga berdampak pada masyarakat di wilayah dataran rendah.

"Karena tidak hanya minyak, tapi Citic juga mengambil material galian c untuk membuat jalan di wilayah operasional" akuinya.

Untuk itu pihaknya berharap kedua perusahaan itu harus menjalankan tanggungjawab sosial selayaknya perusahaan-perusahaan lain, terutama kebutuhan mendasar masyarakat soal air bersih dan pengembangan SDM di wilayah operasional (BB-AZ)