Hadiri Rakor Stunting di Malra, Widya Harap Masalah Stunting Tetap Jadi Prioritas
BERITABETA.COM, Langgur - Duta Parenting Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad, menghadiri pertemuan Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Rakor yang digelar di hari kedua kunjungannya itu, berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Kantor Bupati Malra, pada Sabtu (27/3/2021).
Kegiatan itu dihadiri Forkopimda Kabupaten Malra, Ibu Asnib Malra (sebutan bagi ibu parenting Malra) yakni istri Bupati Malra, Eva Elia, pimpinan UPTD Malra, Camat, ibu-ibu PKK, para kader kesehatan dan undangan lainnya.
Widya dalam kesempatan itu, memberikan arahan perihal percepatan penurunan stunting. Salah satunya adalah tujuan digelarnya Rakor untuk mengetahui sejauh mana upaya penurunan stunting di Kabupaten Malra, peran OPD terkait dan keterlibatannya dalam penurunan stunting.
Selain itu, Rakor juga digelar untuk mengetahui ketersediaan anggaran untuk kegiatan Asnib Parenting dan tindak lanjut rekomendasi yang sudah ditetapkan pada saat pertemuan Rakor Percepatan Penurunan Stunting dan Gizi Buruk pada 26 Oktober 2020 lalu.
“Sejumlah item ini penting untuk dibahas sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kedepan,” ungkap Widya.
Istri Gubernur Maluku ini mengaku, sangat puas dengan penjelasan yang disampaikan Bappeda dan ibu Asnib terhadap upaya penurunan stunting di Malra.
“Keduanya disebut telah mampu menyatukan semua OPD berdasarkan intervensi secara konvergen dan sinergis. Ego program atau sektoral pun tak diberi ruang. Hal ini bisa dilihat dari tidak ada lagi anak penderita stunting di beberapa desa yang menjadi lokus di tahun lalu,” ungkapnya.
"Luar biasa pemberdayaan yang dilaksanakan Ibu Asnib bersama PKK Malra,"sambung Widya.
Meski demikian, Widya mengakui, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menyebutkan, presentasi pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif di Maluku masih sangat memprihatinkan.
“Di tahun 2020, hanya ada 34 persen anak yang mendapat ASI secara eksklusif. Sementara di Kabupaten Malra, presentasenya sudah mencapai 51,6 persen,”ungkapnya.
Atas kondisi ini, Widya berharap asupan ASI ini dapat menjadi perhatian serius, karena sangat penting bagi perkembangan bayi. Namun di Maluku, mayoritas ibu-ibu masih banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
"Ibu Asnib, harus bisa menciptakan inovasi, mendorong dan memberdayakan masyarakat. Saya percaya, beliau pasti punya cara sehingga semua ibu-ibu hamil dipersiapkan dan dimampukan, untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya," tutupnya (BB-DIO