Cold Storage Saparua Rp5,9 Miliar tak Berfungsi, DKP Maluku Diam

BERITABETA.COM, Saparua - Cold Storage, tempat penampungan ikan ini berada di pesisir pantai Waisisil, Negeri Tiouw Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sudah bertahun-tahun Cold Storage di pantai Waisisil itu tidak berfungsi.
Konon, Cold Storage tersebut digadang oleh pihak DKP Provinsi Maluku akan melayani masyarakat pesisir pulau Saparua dengan wilayah jangkauan pulau Haruku, Nusalaut dan sebagian pulau Seram. Apesnya, Cold Storage Waisisil Saparua itu justru dibiarkan tidak beroperasi.
Pantauan beritabeta.com, Cold Storage di pantai Waisisil proyek yang dibangun oleh PT. Nilampuri Kencana ini, sampai sekarang tidak berfungsi. Warga mengaku, [Cold Storage] tersebut telah rampung atau selesai dibangun pada 2012/2013.
Seluruh biaya proyek Cold Storage Waisisil itu dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2012 kurang lebih Rp5,9 miliar.
Naasnya, [Cold Storage] di Pulau Saparua itu sampai sekarang belum dioperasikan oleh pihak pengelola, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku.
Selain tidak berfungsi, tampak bangunan miliaran rupiah itu juga dibiarkan begitu saja alias tidak terurus. Bahkan, beberapa sisi bangunannya pun telah rusak.
Anehnya, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku selaku pemilik Cold Storage hingga kini diam.
Beberapa warga yang ditemui beritabeta.com di Pulau Saparua mengakui, setelah rampung dibangun pada 2012/2013 lalu, Cold Storage di Pantai Waisisl itu belum pernah difungsikan oleh pemilik proyek yakni DKP Provinsi Maluku.
"Cold Storage di Waisisil ini sudah selesai dibangun kira kira pada 2012 atau 2013 lalu, tapi tidak pernah jalan [beroperasi],"ungkap Agus warga di Saparua kepada beritabeta.com Minggu, (06/11/2022).
Agus dan beberapa warga notabenenya adalah nelayan di Pulau Saparua tidak tau secara persis mengenai alasan yang menyebabkan Cold Storage di Waisisil tersebut sampai sekarang tidak berfungsi.
"Yang pernah beta dengar, katanya tidak ada dermaga di sekitar lokasi, sehingga Cold Storage Waisisil tidak dapat dioperasikan,"ungkapnya.
Di tempat yang sama, Dominggus, Nelayan Saparua meminta, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dalam hal ini DKP Maluku mengoperasikan Cold Storage Waisisil agar dapat melayani para nelayan Pulau Saparua.
"Kalau [Cold Storage] di Waisisil isudah beroperasi, tentu sangat membantu nelayan Saparua untuk menjual hasil tangkapan kami,"tutur Dominggus.
Agus dan Dominggus mengatakan, karena Cold Storage Waisisil tidak berfungsi, terpaksa nelayan di Pulau Saparua menjual hasil tangkapan ke Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupatem Maluku Tengah dan Kota Ambon.
"Jika hasil tangkapan banyak, kami jual di Cold Storage Tulehu dan Kota Ambon. Tentu menguras biaya transportasi,"keluh mereka.
"Semoga DKP Maluku mengoperasikan Cold Storage di Saparua, sehingga dapat memudahkan kami untuk menjual hasil tangkapan,"harap Agus dan Dominggus. (*)
Editor : Samad Vanath Sallatalohy