BERITABETA.COM, Ambon - Setelah warga Pulau Spaarua mengeluh belum terima bantuan dana untuk rehab rumah rusak akibat gempa 26 September 2019, hal serupa juga disuarakan oleh warga Negeri Liang Kecamatan Salahutu Kabupatem Maluku Tengah Provinsi Maluku, Jumat, (18/11/2022).

Guntur Rehalat, warga Negeri Liang Maluku Tengah atau Malteng mengaku, sampai saat ini ia dan sebagian warga Liang terdampak gempa bumi 2019 belum menerima bantuan dana tahap kedua dari pemerintah.

"Tim dari pihak pemerintah daerah (pemda) sudah data seluruh rumah warga yang rusak akibat gempa bumi pada 26 Septenber 2019 lalu. Tapi, sampai sekarang, dananya belum kami terima,"ungkap Guntur saat dihubungi beritabeta.com melalui telepon seluler, Jumat malam.

Warga Liang notabenenya korban terdampak bencana naas itu sudah menunggu selama tiga tahun [2019-2022]. Apesnya, bantuan dana dari pemerintah tersebut belum sampai ke tangan para korban.

Kondisi demikian menyebabkan sebagian warga di Negeri Liang Malteng belum dapat memperbaiki rumah mereka yang rusak.

"Pemerintah melalui fasilitator justru suruh warga pakai uang pribadi untuk rehab rumah. Katanya yang penting simpan nota belanja bahan, nanti dana cair baru diganti,"beber Guntur meniru keterangan seorang petugas lapangan dari pihak pemda.

Alasan pihak pemda kepada warga, pempus belum cair dana sehingga [pemda] belum dapat menyalurkan dana tersebut kepada warga terdampak.

Pihak pemda juga berdalih, ada kesalahan dalam pengajuan permintaan bantuan dari pemda ke pemerintah pusat saat itu tidak dicantumkan katagori rumah rusak ringan khusus untuk kawasan Kecamatan Salahutu, Malteng.

"Alasan tersebut sangat aneh! Padahal, rumah warga yang rusak parah atau hancur saat gempa 26 September 2019 lalu, pusatnya di wilayah Kecamatan Salahutu terutama Negeri Liang.,"tegasnya.