BERITABETA.COM, Masohi – Gedung Pasar Binaya, Kota Masohi, Maluku Tengah  yang menjadi pusat perbelanjaan di Kota Masohi akhirnya direnovasi dan direvitalisasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah.

Renovasi dan revitalisasi pusat perbelanjaan yang dikenal dengan sebutan Masohi Plaza (Maplaz) ini dilakukan  untuk menciptakan distribusi perdagangan yang nyaman, bersih, sehat baik bagi pengunjung maupun pedagang serta meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat.

“Pemkab Malteng  telah menganggarkan dana sebesar Rp. 11 Milyar pada tahun 2020 untuk merenovasi dan merevitalisasi bangunan Pasar Binaya Masohi ini,” kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Maluku Tengah, Abidin Marasabessy, S.Hut., kepada beritabeta.com di Maoshi, Kamis (14/01/2021).

Desain Gedung Pasar Binaya Masohi

Menurut Abidin,  rencana renovasi bangunan ini sebenarnya sudah harus dilaksanakan pada Maret 2020, namun terkenala dengan  pandemi Covid-19 akhirnya tertunda dan baru bisa dijalankan saat ini.

Ia menjelaskan, bangunan empat lantai itu akan ditata secara modern, dengan merubah ukuran dan penataannya. “Lantai satu, dua dan tiga akan mengalami perubahan dari segi ukuran, penambahan kios, bentuk kios,” jelasnya.

Di lantai empat, kata Abidin  direncanakan akan diisi dengan bioskop dan café. Renovasi bangunan sendiri sudah mulai dikerjakan pada tanggal 4 Januari 2021. Sebelum direnovasi, para pedagang yang sehari-hari menempati kios-kios pada bangunan tersebut sudah direlokasi terlebih dahulu pada akhir Desember 2020.

“Para pedagang sementara akan melakukan aktivitas berjualannya di gedung pasar lama milik Dinas Koperasi di daerah pengeringan,” tandasnya.

Proses pengosongan gedung juga mengalami penundaan dari jadwal yang awalnya direncanakan pada Oktober 2020. Hal ini, kata dia, dikarenakan permintaan pedagang, sehingga pengosongan baru dilakukan setelah Natal.

Ia menambahkan, sebelum direlokasi ke Gedung Pasar Lama tanggal 20 Desember 2020,  Disperindag Malteng telah mengadakan rapat bersama para pedagang yang menempati kios-kios di bangunan Pasar Binaya Masohi.

Rapat digelar untuk membicartakan terkait relokasi tersebut dan menghasilkan persetujuan dari para pedagang untuk sementara beraktifitas di pasar lama sampai renovasi bangunan selesai dilaksanakan. Jangka waktu pengerjaan bangunan pasar ini diperkirakan selama satu tahun.

“Kita mengharapkan jika renovasi ini sudah selesai maka tersedianya bangunan pasar rakyat yang representatif sebagai wadah jual beli bagi masyarakat khususnya pedagang dan konsumen dapat tercapai, kemudian bisa meningkatkan transaksi pada pasar serta bisa meningkatkan pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan pasar,”terang Marasabessy (BB-ES)