BERITABETA.COM, Namlea – Satu buah bom peninggalan Perang Dunia (PD) II ditemukan di Desa Lala, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Bom peninggalan PD II ini diduga masih aktif sehingga lokasi penemuannya diamankan aparat kepolisian, sambil  menunggu Tim Penjinak Bom dan Bahan Peledak (Jihandak) dari Polda Maluku.

Wartawan beritabeta.com melaporkan, benda yang diduga peninggalan PD II, ini diamankan dengan pemasangan police line dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian bersenjata.

Bom ini ditemukan tidak dengan sengaja pada tanggal 22 Desember 2019  di suatu tempat tidak jauh dari tepi pantai di  Desa Lala.

Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati yang dikonfirmasi membenarkan penemuan bom sisa PD II itu.

“Sudah dikoordinasikan dengan Dansat Brimob Polda dan teknis-nya nanti bukan evakuasi benda diduga bom, namun akan didisposal yang akan dilaksanakan di TKP di Pulau Buru oleh Jibom Brimob yang miliki kualifikasi keahlian,”jelas Kapolres di Namlea, Jumat (27/12/2019).

Untuk waktu pelaksanaanya, Kapolres mengaku  masih dikoordinasikan agar tidak menggangu kegiatan Natal dan Tahun Baru masyarakat, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan gangguan Kamtibmas bagi masyarakat yang melaksanakan natal dan tahun baru.

Sambil menunggu kedatangan Tim Jihandak Polda Maluku, Polres Pulau Buru sudah memasang police line tehadap areal temuan benda diduga bom tersebut dan sudah diambil keterangan awal dari masyarakat yang menemukannya.

Polres Pulau Buru juga telah mengingatkan Kades Lala dan warganya untuk tidak mengutak-atik benda diduga bom tersebut demi keamanan masyarakat.

Kapolres mengakui, kalau benda diduga bom tersebut saat ini masih di lokasi dikarenakan pihak Polres dan Polsek serta Brimob Kompi A Namlea tidak memiliki kemampuan / keahlian spesifikasi  Jibom untuk evakuasi maupun disposal.

Olehnya itu, kata Kapolres, telah  dilaksanakan koordinasi dengan Brimob Polda untuk dapat meminta bantuan dari Jibom Brimob Polda Maluku dalam mengamankan benda diduga bom  guna memberikan rasa aman pada masyarakat.

Bom yang diduga masih aktif itu ditemukan tanggal 22 Desember 2019 lalu, sekitar Pukul 18.15 WIT, berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm dan berat diperkirakan 30 kg.

Bom itu ditemukan tidak dengan sengaja oleh sopir mobil truk bernama Umar (28) dan kernet saat keduanya sedang mengambil timbunan tanah di lokasi gusuran di Desa Lala. Kernet yang pertama kali menemukan bom tersebut, saat sekopnya yang dihantam ke dalam tanah mengenai suatu benda keras diduga besi.

Umar lalu diberi tahu, dan keduanya sempat memindahkan bom tersebut dari mobil sekitar lima meter .

Sesudah itu, Umar berinisiatif menelepon Kades Lala. Sang Kades juga datang ke TKP, dan mereka  menduga kalau besi tersebut adalah bom sisa peninggalan PD II, karena lokasi temuan tidak jauh pula dari Jembatan Australia dan lapangan terbang peninggalan Jepang.

Penemuan ini, kemudian dilaporkan kepada pihak Polres Pulau Buru. Malam itu juga sekitar pukul 21.30 WIT, Polres memasang police line di TKP dan menempatkan petugasnya di lokasi temuan (BB-DUL)