DPD Golkar Maluku Nonaktifkan Hamzah Nurlili dari Kepengurusan

BERITABETA.COM, Ambon – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Maluku dibawah kendali Ketua Ramli Umasugi kembali mendepak kadernya dari kepengurusan.
Kali ini, korbannya adalah Ketua AMPG Maluku Hamzah Nurlili. Hamzah yang menjabat Ketua AMPG Maluku versi SK DPP Partai Golkar Nomor: SKEP-871/DPP/Golkar/2020 itu, dinonaktifkan setelah bersikap walk out dari rapat internal yang berlangsung pada Jumat 30 Juli 2021.
“Saya sudah menerima informasi dari rekan sesame kader bahwa saya sudah dinonaktifkan dari pengurus,” ungkap Hamzah kepada media ini, Rabu malam (4/8/2021).
Atas keputusan itu, Hamzah mengaku, keputusan penonaktifkan dirinya dari kepengursan sangat tidak sesaui dengan mekanisme partai.
Ia menuturkan, terkait rapat pada Jumat 30 Juli 2021 itu, adalah sikap kader dalam berpartai. Lantas kenapa jika menyampaikan pendapat diikuti dengan sikap walk out dianggap melanggar? Padahal, itu merupakan hak konstitusi dirinya sebagai pengurus partai.
“Saya pahami pimpinan rapat masih hijau sehingga dalam mengambil keputusan tergesa-gesa dan sangat tendensius, tidak memahami mekanisme. Rapat dengan penonaktifan itu sebuah langkah keliru karena saya belum pernah melakukan pelanggaran berat, tiba-tiba diberikan sanksi,” tandasnya.
Ia menjelaskan, saudara Boi Latuconsina sebagai pimpinan rapat tidak berhati-hati dalam mengambil keputusan. Tapi dimaklumi karena saudara Boi Latuconsina baru di Partai Golkar semua kader memaklumi.
“Boi masih belum cakap dan memahami soal Partai Golkar,”cetusnya.
Sebelumnya, Fungsionaris Partai Golkar, Joe Syaranamual mengatakan, dirinya hadir dalam rapat tersebut, dan sempat mendengar langsung penjelasan dari Hamzah Nurlili bahwa Kepengurusan Golkar sekarang ini masih akan diuji di Mahkamah Partai (MP), jadi rapat waktu itu tidak sah karena dipimpin oleh Boi, karena DPD Golkar Maluku juga belum dilantik.
Akibat proses masih diuji di MP, lalu Hamzah menilai rapat hari itu tidak sah sekalipun ada surat tugas dari Ketua DPD ke Boi untuk memimpin rapat.
Joe mengaku, Sekretaris Golkar Maluku James Timisela mengatakan bahwa sudah ada surat teguran kepada Hamzah Nurlili.
“Saya mempertanyakan surat tegurannya dalam bentuk apa? Karena itu harus terukur, ada mekanisme organisasi, bukan hanya disebut-sebut saja,” ungkap Joe.
Joe mengaku dalam rapat tersebut, dirinya sempat memberikan pendapat bahwa tindakan walk out, tindakan menyampaikan penadapat terkait rapat itu, karena dipimpin Boi Latuconsina. Pasalnya, kepengurusan masih belum sah.
“Ini adalah bagian dari demokrasi, bagian dari orang memberikan pendapat dan itu bukan alasan untuk memberikan sanksi, karena aturan partai sudah diatur jelas,’ungkapnya.
Ia mengaku, saat itu telah menjelaskan ada kategori pelanggaran terhadap konstitusi partai sehingga kemudian diberikan sanksi.
“Saya hanya minta itu dicatat dalam notulen rapat, sebagai bentuk catatan bahwa ada gerakan walk out dari Bung Hamzah setelah memberikan pendapat dan pikiran terkait rapat hari itu,” tutup Joe (BB-DIO)