Gracia Billy, Putra Papua yang Jadi Staf Khusus Jokowi
BERITABETA.COM – Presiden Jokowi, Kamis (21/11/2019) telah mengenalkan tujuh orang Staf Khusus Presiden yang bakal membantunya pada periode 2019-2024. Ketujuh Staf Khusus milenial ini berasal dari profesi dan latar belakang yang berbeda-beda.
Salah satu Staf Khusus milenial yang kemarin diperkenalkan Jokowi adalah putra asal Papua. Ia adalah CEO Kitong Bisa, Gracia Billy Mambrasar. Billy adalah putra asli Papua yang sedang menempuh pendidikan Strata 2 di University of Oxford, Inggris.
Saat sesi perkenalan dan tanya-jawab dengan wartawan, Billy menyatakan ingin memajukan Indonesia itu di mulai dari Bumi Cendrawasih. “Pak, mari kita bangun Indonesia dari Papua,” kata Billy kepada Jokowi di Istana Merdeka.
Billy berusia 31 tahun ini berasal dari keluarga kurang mampu di Serui, Kepulauan Yapen, Papua. Sehari-hari, ibunya berjualan kue dan makanan di pasar untuk menghidupi keluarganya. Ayahnya seorang guru.
“Subuh, ibu bikin kue, paginya ibu pergi ke pasar jualan, kami ke sekolah sambil bawa kue untuk dijual,” ujar Billy ketika berkunjung ke Kantor Berita Antara pada 30 Agustus 2019 silam.
Sebagai penjaja kue, Billy memiliki semangat pantang menyerah dalam menjual dagangannya. Pasalnya, jika kue tersebut tidak habis kue itu tidak bisa dijual lagi keesokan harinya. Maka, sisa kue jualan itu, hanya dimakan bersama saudaranya ketimbang basi.
Rumah Billy di Papua juga tidak memiliki listrik, sehingga ia harus belajar menggunakan pelita atau lampu minyak. Ternyata, banyak dililit keterbatasan, tidak menyurutkan mimpi Billy besar untuk meraih sukses.
Harapannya pun terwujud, setara dengan perjuangannya untuk meraih prestasi. Mulanya, Billy mendapat beasiswa untuk SMA favorit di Jayapura. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Institusi Teknologi Bandung (ITB) menggunakan beasiswa afirmasi dan Dana Otonomi Khusus dari pemerintah. Hasilnya, ia pun meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dan Perminyakan di kampus nomor wahid tersebut.
Dikutip dari laman LinkedIn pribadi milik Billy, selain saat ini sedang menjalani pendidikan Strata 2 di salah satu kampus tertua se-dunia University of Oxford, Inggris, Ia juga telah menamatkan pendidikan di Australian National University, Canbera, Australia dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA), Sustainability Management.
Billy juga punya gelar Sarjana Sains dari University of London. Dalam waktu dekat, Billy juga akan melanjutkan pendidikan doktoralnya dengan Beasiswa Afirmasi dari LPDP di Universitas Harvard, Amerika Serikat, dalam bidang pembangunan manusia.
Billy juga merupakan Direktur PT Papua Muda Inspiratif. Dia juga menjadi Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Saat Presiden Jokowi meresmikan Papuan Youth Creative Hub, di Jayapura, 11 September lalu, Billy mempresentasikan rencana strategis dari Pusat Pengembangan di Papua tersebut.
Kini, Billy telah ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai stafsus. Billy mengajak Jokowi untuk membangun Indonesia dari Papua.
Billy memiliki pengalaman melatih anak muda Papua menjadi pengusaha. Pengalaman inilah yang akan ia bawa untuk membantu pemerintahan Jokowi.
“Saya sudah bekerja 9 tahun fokus di daerah-daerah terluar untuk melatih anak-anak muda untuk menjadi entrepreneur, dan saya akan membawa pengalaman saya untuk membantu presiden dan pemerintah Indonesia untuk menjangkau daerah terluar secara digital dan mengurangi digital divide,” kata Billy.
Billy juga dikenal sebagai pendiri yayasan Kitong Bisa, yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak Papua kurang mampu.
Dia yang kini menjadi wirausahawan sosial (sosiopreuner) juga pernah ikut kontes bernyanyi, Indonesian Idol 2006.
Saat diperkenalkan, Presiden Jokowi mengatakan, Billy adalah pemuda yang mempunyai bakat hebat, yang diharapkan dapat memberi gagasan inovatif untuk membangun Papua.
“Billy adalah talenta hebat tanah Papua yang kita harapkan banyak berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif dalam membangun tanah Papua,” ungkapnya.
Presiden Jokowi ingin Billy bersama enam staf khusus yang ditunjuk mampu menemani dirinya dalam memberikan gagasan-gagasan yang baru.
“Ketujuh anak muda ini akan menemani harian saya, mingguan, bulanan, dengan memberikan gagasan-gagasan segar yang inovatif,” ujarnya.
Ia menginginkan gagasan yang belum ada sebelumnya, dengan tujuan untuk memajukan Indonesia.
“Sehingga kita bisa mencari cara-cara baru yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara kita,” jelas Jokowi.
“Saya juga minta mereka menjadi jembatan saya dengan anak-anak muda, para santri muda, para diaspora, yang tersebar di berbagai tempat,” lanjutnya.
Jokowi yakin jika ketujuh staf khususnya itu akan memberikan gagasan baru dan kreatif guna membangun Negara Indonesia ke depannya.
“Saya yakin dengan gagasan-gagasan segar, dan gagasan-gagasan kreatif untuk membangun negara ini,” ujarnya.
“Kita akan lihat nanti gagasan-gagasan itu apakah bisa diterapkan dalam pemerintahan,” lanjutnya. (BB-TC-DTC)