Menyadari akan peran dan fungsi masjid, maka pembangunan Masjid Nurul Yasin  tidak sekedar ditujukan sebagai tempat ritualitas ibadah semata.

"Masjid harus dibangun dengan beragam aktifitas pembinaan kepada umat, terutama masalah pembinaan akidah, akhlak, dan pembinaan sosial kemasyarakatan, bahkan perekonomian umat," imbau gubernur.

Ia juga berharap panitia pembangunan untuk berkerja keras, dalam mengoptimalkan sumber-sumber pembiayaan yang sah dan tidak mengikat dari pihak-pihak manapun.

“Mari kita saling bergotong-royong, dalam menyelesaikan pembangunan masjid ini, sehingga akan dijadikan sebagai pusat pembangunan peradaban umat, dan masyarakat di daerah dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Provinsi Maluku, yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih, dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan kepulauan,” ajaknya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Maluku juga menyerahkan bantuan dana bagi pembangunan masjid dan gereja di Kabupaten SBB masing masing diperuntukan bagi Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Fransiskus Taniwel sebesar Rp. 100 juta dan  Panitia Pembagunan Pagar Gereja Jemaat GPM Hutumuli Rp. 100 juta dan bantuan bagi Panitia Pembangan Masjid Tomalehu Rp. 200 juta (BB-YP)