Sebagai bentuk pelampiasan atas kekalahan perang dan perpisahan antar pejuang, para pemuda Morella mengekspresikan semangat juang melalui aksi saling pukul dengan sapu lidi. Hingga kini, tradisi tersebut menjadi simbol perlawanan, persatuan, dan identitas masyarakat adat Morella.

“Ini adalah pelajaran sejarah hidup yang menyentuh hati. Generasi muda perlu tahu bahwa semangat perlawanan dan nasionalisme telah tumbuh dari bumi Maluku sejak ratusan tahun lalu,” tegas Anggota DPR RI Komisi IV ini.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi dan mempromosikan tradisi semacam ini ke tingkat nasional dan internasional sebagai aset budaya tak benda Indonesia.

Acara ini berlangsung khidmat dan meriah dengan kehadiran sekitar 500 hingga 1000 warga dari berbagai wilayah.

Di akhir acara, para peserta yang terluka diobati secara tradisional menggunakan getah daun jarak, sebuah praktik penyembuhan yang diwariskan secara turun-temurun di Negeri Morella.

Dengan kehadirannya, Saadiah Uluputty kembali menyatakaan komitmennya untuk terus memperjuangkan pelestarian kebudayaan daerah, khususnya dari wilayah timur Indonesia, sebagai bagian integral dari pembangunan karakter dan jati diri bangsa (*)

Editor : Redaksi