BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memutuskan akan menggelar  upacara peringatan Hari Pattimura ke-204 yang jatuh pada tanggal 15 Mei 2021 di tiga lokasi berbeda.

“Pemerintah daerah tetap mempertimbangkan protokol kesehatan Covid-19 saat momentum hari bersejarah ini dilaksanakan. Selain digelar terpisah pada tiga lokasi, jumlah peserta dalam upacara juga juga terbatas, karena situasi masih dalam masa pandemi,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang kepada Pers di Ambon, Senin (10/5/2021).

Kasrul Selang mengatakan, di Kota Ambon upacara peringatan Hari Pattimura akan dipusatkan di Taman Pattimura Park, Ambon. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menyelenggarakan di dua tempat, yakni Kota Masohi dan di Saparua.

"Kita di provinsi dan Kota Ambon melaksanakan upacara HUT Pattimura di Ambon. Kita tidak mau akibat dari pergerakan dari Masohi dan Ambon ke Saparua, menyebabkan penyebaran dan seterusnya.

Keputusan ini, kata Sekda sudah dibicarakan dalam rapat bersama antara Pemkab Malteng, Pemkot Ambon dan Camat Saparua, di Ruang Rapat lantai II Kantor Gubernur Maluku.

Kasrul menjelaskan, peringatan Hari Pattimura kali ini, tetap berlangsung khidmat dan tidak kehilangan makna, meski dalam suasana pandemi. Sebab, hari sejarah ini memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa, untuk terus bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan daerah.

"Ini sudah tahun kedua kita dalam pandemi. Intinya, kita tidak melaksanakan upacara dalam jumlah yang banyak tapi tidak mengurangi semangat nilai-nilai juang Pattimura," jelasnya.

Menurut Kasrul, Hari Pattimura, kiranya tidak hanya sekadar diingat pada setiap tanggal 15 Mei saja. Namun lebih dari itu, makna perjuangan dan pengorbanannya dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Apa yang telah dilakukan Pattimura dan para pahlawan lainnya, kiranya dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk meneruskan perjuangan pembangunan.

"Jangan sia-siakan perjuangan para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa dan raga demi bumi pertiwi ini. Kita buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh, berdaya saing, penuh dengan daya kreasi yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia," ujarnya.

Kasrul menambahkan, kalau dulu pahlawan berjuang menggunakan senjata, maka saat ini, perjuangan dilakukan menggunakan wawasan, teknologi dan lainnya dalam upaya mengentaskan kemiskinan, menghadapi bencana alam, pemberantasan narkoba, menangkal paham radikal, dan termasuk melawan Covid-19.

"Mari tunjukkan kontribusi kita kepada bangsa dan negara dengan menjadi pahlawan masa kini yang memiliki empati untuk menolong sesama, saling menghargai dan menghormati satu sama lain,"  tutupnya (BB-YP)