BERITABETA.COM, Ambon – Peringatan  Hari Raya Idul Adha 1440 H di sejumlah negeri (desa) Muslim di Provinsi Maluku tahun ini, berlangsung cukup meriah. Bahkan pada tahun ini banyak ditemukan partisipasi dari umat Kristiani di Maluku kepada saudaranya yang beragama Islam.

Ada yang menyumbangkan hewan kurban berupa sapi, seperti yang dilakukan warga Desa Passo kepada saudaranya di Desa Batumerah, Kota Ambon, ada pula yang berpartisipasi langsung dalam seremonial perayaan.

Salah satu yang menjadi viral dan perhatian adalah keterlibatan bocah bernama Samuel Leatemia (9) dalam lomba hadrat yang digelar warga Negeri Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah.

Tampilnya bocah Samuel  sebagai peserta lomba hadrat di momentum perayaan Idul Adha ini menjadi tontonan dan perbincangan menarik warga. Sebab, selama ini belum pernah ada keterlibatan anak seusia Samuel beragama Kristen dalam acara keagamaan seperti ini.

“Memang tadi sangat ramai lombanya dan Samuel menjadi satu-satunya peserta beragama Kristen yang berbaur dengan puluhan anak Muslim lainnya, sehingga menjadi perhatian warga,” ungkap Ziad Kaplale salah satu guru di Negeri Siri Sori Islam kepada beritabeta.com, Minggu malam (11/8/2019).

Anak dari pasangan Boy Letemia dan Selfiana Noya ini  menjadi peserta lomba hadrat  bukan merupakan sebuah kebetulan.  Bocah kelas 4 ini terpilih bersama sejumlah rekannya di sekolah, sehingga tampil mewakili sekolah.

“Dia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Siri Sori Islam, sehingga dia terpilih ikut lomba,” tandas Ziad.

Samuel mengenyam pendidikan SD-nya di MIN Siri Sori Islam, lantaran orang tuanya (ibunya) megabdi sebagai pegawai kesehatan di Puskesmas Siri Sori.

“Ini bukan kali pertama Samuel mengikuti lomba yang berlatar siar Islam, karena sudah tiga kali berturut-turut dia terpilih sebagai peserta lomba qasidah mewakili sekolahnya,” kata Boy Letemia, orang tua Samuel kepada beritabeta.com.

Menjawab pertanyaan terkait pedidikan anaknya, Boy pun menuturkan, empat tahun silam, istrinya Selfiana Noya didatangi Kepala MIN Siri Sori Islam, yang kebetulan sangat dekat dengan keluarga  mereka.

“Saat itu saya berada di Bursel, dan ibu Kepsek meminta agar Samuel didaftarkan saja sekolah di MIN, yang letaknya dekat dengan Puskesmas dan rumah dinas yang kami tempati.  Saya lantas mengiyakan,” tutur Boy.

Berawal dari situ, Samuel kemudian terus menjadi bagian dari siswa MIN Siri Sori Islam. Uniknya, kata Boy, selain suka dan terlibat dalam kegiatan serimonial keagaaman, Samuel juga memiliki prestasi di kelas dengan memiliki nilai agama yang cukup tinggi dari rekan-rekannya.

“Anaknya cukup berpestasi, nilai agamanya sering dapat 100 bahkan mengalahkan teman-temannya di kelas. Padahal, saat pelajaran agama Islam, Samuel dipersilahkan oleh guru-gurunya untuk meninggalkan kelas dan duduk diluar, namun nilainya sering bagus,” kata Boy.

Kata Boy, bukan saja nilai pelajaran agama Islam, anak kelahiran 15 Oktober 2011 ini juga pandai menulis huruf Arab dan pandai membaca doa Iftitah.  

“Anaknya memang punya kemampuan itu. Dan saya tidak mempermasalahkan semuanya, karena kita sudah menganggap semua warga disini sebagai keluarga, jadi Samuel sudah biasa berbaur dengan teman-temannya,”tandas Boy.

Sebagai peserta dari mewakili MIN di lomba hadrat, Samuel tampil bersama belasan temannya, menari-nari di sepanjang jalan dengan melambaikan sapu tangan sambil melafalkan  salam dan salawat, membuat ratusan pasang mata warga di Negeri Siri Sori Islam menatapnya penuh kagum dan keheranan.

“Samuel goyang, Samuel lipa,” reaksi warga melihat bocah Samuel melambaikan sapu tangan (BB-DIO)