BERITABETA.COM, Bula — Paket proyek jalan ruas Kota Baru-Airnanang yang menghubungkan Kecamatan Kilmury dengan Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mulai dibangun.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.6 Provinsi Maluku, Melky Hityahubessy dihubungi beritabeta.com di Bula, Senin (10/11/2025) mengungkapkan, paket proyek ini mulai dilakukan tandatangan kontrak pada 10 Oktober 2025.

Hityahubessy membeberkan, proyek tersebut dibiayai dari sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema penganggaran Multi Year Contract atau kontrak tahun jamak dari 2025 sampai 2027.

“Pembangunan jalan ruas Kota Baru-Airnanang ini dia punya sumber dana itu SBSN. Karena ini paketnya Multi Year Contract, jangka waktu itu dari tahun 2025 sampai 2027. Ini sudah tandatangan kontrak per tanggal 10 Oktober kemarin,” ungkap Melky Hityahubessy.

Ia menerangkan, saat ini sudah tahapan Mutual Check Nol (MC0) atau Mutual Check Awal pada ruas jalan tersebut.

Dia mengaku, tahapan pengukuran menyesuaikan desain ini mengharuskan mereka harus menerobos hutan dan rawa pada sejumlah titik.

“Sekarang lagi MC0. Kami masih ukur, menyesuaikan desain. Jadi kami masuk ukur, tim rintis jalan maupun pengukuran. Tapi alat juga ikut dari belakang. Medannya kami masuk hutan, memang MC0 agak lama, karena banyak daerah yang kami telusuri padahal dalamnya ada beberapa rawa yang kami lalui,” akuinya.

Melky yang merupakan pindahan dari Pulau Babar dan Masela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ini berujar, proses pekerjaan ruas jalan ini dimulai dari ujung aspal Desa Manggis, Kecamatan Ukar Sengan menuju Kota Baru.

Dirinya mengemukakan, berdasarkan kontrak, anggaran proyek ini mencapai Rp 185 miliar dengan volume pekerjaan sepanjang 31,7 km, namun saat ini telah dilakukan pekerjaan penyiapan badan jalan sepanjang 1 km.

“Sesuai uang itu kontraknya 185 miliar. Kita cuma dapat untuk bisa kerja 31,7 km. Itu sudah sampai aspal itu. Saat ini sudah ada pekerjaan 1 km untuk penyiapan badan jalan,” ujarnya.

Ditanya bagaimana respon masyarakat terkait pembangunan jalan ini, dia mengatakan bahwa respon masyarakat sangat luar biasa. Pasalnya, selama ini masyarakat di wilayah tersebut sangat terisolir.

Meski demikian, dia tetap mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat kepada mereka untuk melakukan pekerjaan ini secara baik agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Respon masyarakat itu sangat sangat baik, karena kami masuk itu mereka sampaikan bahwa kami sudah terisolir paling lama. Mereka bilang 80 tahun Indonesia merdeka baru mereka dapat jalan ini,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi