Sampai disini pesimisme kita akan menguat. Sebab pemerintahan baru kedepan pastinya akan diisi pula dengan pejabat-pejabat baru. Lahir pula kebijakan baru, manuver baru dengan sasaran investasi yang baru pula. Ibarat lain koki lain masakan.

Jika ini terjadi, maka upaya dan manuver Pemprov Maluku selama ini tak ayal patut disebut sebagai manuver mubazir. Sebab, dalam sebuah rencana investasi jangka panjang ritme kebijakan pemerintah harus tetap terjaga.

Apalagi dalam kondisi keuangan daerah yang makin memprihatinkan saat ini. Sudah pasti lika-likunya makin kuat. Tidak ada garansi sesuatu yang dicanangkan saat ini akan bertahan dan membuahkan hasil di masa mendatang.

Tapi biarlah ini menjadi ikhtiar kita bersama. Semoga penjajakan investasi berupa pengembangan perkebunan jambu mete di akhir masa jabatan ini akan membuahkan hasil yang positif.  Bukan menjadi manuver mubazir atau pelipur hati dan harapan masyarakat Maluku yang sudah terlanjur gunda gulana. Semoga  (*)