Sejatinya ada satu lagi rencana investasi dari investor luar di Provinsi Maluku yang sampai saat ini belum juga terwujud. Yakni, pengambangan akses transportasi berteknologi Wing In Ground (WIG) di Kabupaten Maluku Tengah oleh PT. Tasaegeoby Group.

CEO PT. Tasaegeoby Group Stuart Janes bahkan telah berkunjung ke Maluku Tengah untuk mematangkan rencana investasi. Total investasi yang direncanakan sebanyak USD 250 juta atau sekira Rp3.7 triliun.  Penjejakan kerjasama investasi ini pun sudah berlangsung sejak Mei 2022 silam, namun sampai saai ini juga belum ada progresnya.

Jika menyimak setiap peluang investasi yang kini diincar Pemprov Maluku,  sepertinya rasa pesimis atas upaya yang tengah diusahakan saat ini makin tinggi.

Apa alasannya? Terlepas dari semua kemajuan komunikasi yang tengah dilakukan Pemprov Maluku dengan beberapa investor itu, namun sebagai pengendali dan pengambil kebijakan di daerah, sepertinya Gubernur Maluku Murad Ismail tidak bisa menaruh harapan tinggi akan hasil yang ditargetkan nanti.

Sebab, kekuasaan yang kini dipegangnya hanya tinggal beberapa bulan kedepan akan berakhir. Kabar terbaru masa jabatan Gubernur Maluku yang dijabat Murad Ismail akan berakhir pada Desember 2023.

Lantas bagaimana nasib rencana investasi jumbo yang kini gencar dijejaki pihak Pemprov Maluku bersama Tim Gubernur Percepatan Pembangunan alias TGPP itu?

Mungkinkan upaya Pemprov Maluku ini akan berlanjut dimasa transisi atau di masa pemerintahan Maluku yang baru kedepan?