BERITABETA.COM, Ambon – Pertarungan merebut hati rakyat Maluku menuju kursi legislatif di Senayan makin gencar dilakukan para calon anggota legislatif jelang Pileg 2019.  PDI-Perjuangan sepertinya di tahun ini  kembali mengusung komposisi caleg yang cukup kompetitif. Selain caleg incumbent yang dipegang Mercy Ch. Barends, dua pendatang baru di kubu partai banteng kekar ini tidak bisa dianggap enteng.

Selain Safitri Malik Soulissa (isteri Bupati Kabupaten Buru Selatan) ada juga nama Jeffry Daniel Waworuntu (DJW) yang makin gencar menyembangi masyarakat untuk merebut hati konstituen Maluku.

Maluku bukanlah wilayah asing bagi JDW. Dari provinsi seribu pulau itu, aktor 90-an ini mendapatkan ‘diva’ hidupnya, Ruth Sahanaya.

Oleh karenanya, ketika mendapat perintah Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari kampung halaman sang istri, Jeffry tidak berpikir panjang.

“Tekad saya bulat untuk menjadi ‘penyambung lidah’ masyarakat Maluku,” kata pria bernama lengkap Jeffry Daniel Waworuntu (JDW) ini di sela kesibukan kampanyenya, Jumat (18/1/2019).

Di Provinsi Maluku, bapak 2 anak ini mencalokan diri sebagai anggota DPR RI 2019-2024 dengan nomor urut 3, sesuai dengan nomor urut PDI Perjuangan, partai tempatnya bernaung.

Demi mewujudkan tekad menjadi saluran aspirasi rakyat Maluku, mantan host kuis ‘Apa Ini Apa Itu’ di RCTI tersebut bahkan sudah melakukan sosialisasi selama 6 bulan atau saat namanya belum disahkan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT).

“Langkah awal yang saya lakukan adalah mendengarkan permasalahan-permasalahan masyarakat yang tinggal dari satu pulau ke pulau lain. Setelah menyaksikan langsung kehidupan mereka, terus terang saya miris,” lirih Jeffry.

Kemirisan Jeffry bukan tanpa alasan. Sebab, Maluku yang kaya rempah dan menjadi rebutan penjajah asing dulu, kini menjadi langganan dalam daftar provinsi termiskin di Indonesia. “Saya tidak ingin Maluku semakin terpuruk,” tegas Jeffry.

Ingin Jadi Agen Perubahan

Dari hasil blusukannya di Maluku, Jeffry mendapati masih mendapati persoalan cara berpikir (mindset) yang salah dari masyarakat setempat. Misalnya saja, pemuda-pemudi Maluku hanya terobsesi dan fokus untuk menjadi PNS.

“Sedangkan harus dipahami terbatasnya jatah yang ditawarkan untuk posisi PNS, akhirnya pengganguran semakin bertambah, ditambah faktor sempitnya lapangan kerja dari sektor swasta,” ujar Jeffry.

JDW saat blusukan ke sejumlah tempat di Maluku

“Lulusan perguruan tinggi juga kurang dibekali keterampilan untuk bisa kreatif menciptakan inovasi,” imbuh pria kelahiran Bandung 53 tahun silam ini.

Oleh karenanya, berbekal pengalaman sebagai wirausahawan, Jeffry ingin menjadi agen perubahan (agent of change) bagi masyarakat Maluku.

Berlandaskan jalan Trisakti Bung Karno dan Nawacita Presiden Jokowi, Jeffry mempunyai visi ‘Bekerja mencerdaskan untuk mempercepat kemandirian masyarakat Maluku’ dan misi ‘Menumbuh kembangkan jiwa entrepreneurship yang kreatif dan inovatif.

Menurut Jeffry, dunia usaha yang perlu dikembangkan di Maluku adalah bidang pariwisata dan ekonomi kreatif mulai dari UMKM.

“Di hari ini, apakah ada hasil dari Maluku yang menjadi ‘trending topics’ kebutuhan kaum millenial di kota besar dan maju? Apakah ada buah tangan yang terkenal apabila kita sedang travelling ke kepulauan Maluku ini?” ujarnya.

“Enam bulan lebih saya bolak balik ke dapil, namun sampai saat ini, baik keluarga maupun kerabat malah bingung mau dibawakan apa dari Maluku bila saya kembali ke Jakarta,” curhat Jeffry.

Menurutnya, UMKM harus segera digenjot untuk menopang pertumbuhan ekonomi, karena potensi sumber daya alam di Maluku memang sangat menunjang. “Namun sayang belum dieksplorasi saja secara optimal,” ujarnya.

Untuk bidang wisata, Jeffry memfokuskan pada wisata bahari yang dia yakini, jika diolah dengan kesungguhan akan menjadi tulang punggung suksesnya perekonomian di Maluku.

“Sinergi yang berkualitas antara pemerintah, baik pusat maupun daerah dan juga para stakeholder pastinya dapat mengembalikan kejayaan Maluku dan megeluarkan dari daftar provinsi termiskin,” ujarnya.

Jika diberi kepercayaan oleh rakyat untuk duduk di DPR, Jeffry lebih memilih duduk di Komisi X (Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Dia juga sudah menyiapkan program yang tertuang dalam ‘road-map’ menuju Senayan. “Karena pileg bukan sekedar kontes adu gengsi, namun adu gagasan dan ide, serta demi memenangkan hati rakyat Maluku yang beta sayangi,” ujarnya. (BB-DIO)