BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua kini tengah intens menyiapkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX yang akan dihelat Oktober 2020 mendatang. Salah satunya dengan membeli sapi di Pulau Seram, Provinsi Maluku sebagai logistik PON XX.

Jumlah sapi yang dibeli Pemprov Papua, tidak tanggung-tanggung ditargetkan mencapai 3000 ekor. Dan di tahap awal ini proses pembelian sapi sebanyak 300 ekor, dengan lokasi yang terpusat di Kecamatan Seram Utara Kobi, Kebupaten Maluku Tengah (Malteng).

“Sementara tengah diseleksi dan kita diminta membantu memproses pemeriksaan kesehatan sapi-sapi yang dipilih untuk didistribusi ke Papua,” kata Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional, Kantor Karantina Ambon, Dokter Hewan Asep Sudrajat kepada beritabeta.com, Rabu (11/12/2019).

Menurut Asep, proses pemeriksaan dilakukan di labolatorium kesehatan hewan untuk meguji sampel darah sapi yang terseleksi. Pemeriksaan ini untuk mengecek kesehatan hewan terutama penyakit Brucellosis (kluron) atau penyebab keguguran.

“Dari dinas setempat telah berkordinasi dengan kami dan meminta agar sapi-sapi yang akan dikirim harus bebas dari penyakit Brucellosis, karena di Papua mereka babas dari penyakit ini, sementara di Pulau Seram, khususnya di Kobi, penyakit ini menjadi endemik, karena sering ditemukan,” ungkap Asep.

Untuk itu, kata Asep, saat ini petugas kesehatan hewan tengah memeriksa sapi-sapi yang diseleksi disana. Karena tahap pertama akan dikirim 300 ekor dan prosesnya akan berlangsung dalam beberapa bulan kedepan hingga mencapai target yang ditetapkan.

“Ada tiga petugas dari Papua yang sementara mengecek kondisi sapi-sapi itu lokasi, dan kita hanya membantu sesuai permintaan mereka, karena labolatorium kita sudah terakrerditas,” urainya.

Selain soal kesehatan sapi, hal lain yang disyaratkan dalam pembelian sapi milik peternak asal Kecamatan Seram Utara Kobi ini, bobot berat sapi juga disyaratkan harus mencapai 200 kg.  

Dana Tambahan

Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan Pemprov Papua bakal menambah anggaran PON XX sebesar Rp 2 triliun demi mendukung suksesnya pesta olahraga tersebut. Besaran anggaran tersebut nantinya berasal dari APBD perubahan tahun 2020.

“Dana tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi kegiatan PON XX,” kata Lukas, kepada wartawan usai membuka rapat kerja PB PON XX dan sub PB PON XX dan penandatanganan sebaran cabang olahraga, venue dan arena, di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (10/12/2019).

Anggaran tersebut diharapkan bisa terealisasi hingga Agustus 2020, mengingat anggaran yang tersedia saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan PON. Untuk itu, pembahasan APBD perubahan diharapkan Lukas bisa dibahas pada Bulan Maret atau April.

“Perubahan anggaran di tahun 2020 itu harus dilakukan di Maret ataupun April. Sehingga bisa menambah untuk kegiatan PON,” ujar Lukas, yang juga Ketua Umum PB PON XX.

Lukas juga mengingatkan semua bidang jangan asal mengajukan anggaran kebutuhan.  Mengingat semua pendanaan pelaksanaan PON diawasi oleh hukum, sehingga jangan sampai bermasalah. Untuk proyek pembangunan venue, Lukas meminta harus melibatkan Inspektorat, BPKP, BPK Perwakilan Papua dan Lembaga Pengawasan Barang dan Jasa (BB-DIO)