BERITABETA.COM, Namlea - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Buru melakukan penggalangan dana untuk korban bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tanggara Barat (NTB) Rabu (7/4/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa titik pusat Kota Namlea, Kabupaten Buru. Lokasi-lokasi tersebut seperti di jalan Simpang Lima Namlea dan beberapa lokasi lainnya.

Penggalangan dana ini merupakan wujud  kepedulian KAMMI Buru terhadap bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Timur.

Koordinator Aksi Penggalangan Dana KAMMI Sham menjelaskan, kegiatan penggalangan dana ini merupakan bentuk rasa kepedulian KAMMI Buru kepada sesama warga negara.

“Kita adalah saudara dalam kemanusiaan maka dari itu saya mengharapkan bantuan dari bapak/Ibu sekalian untuk membuka hati nuraninya kepada saudara - saudara kita yng sedang mengalami musibah, sekecil apapun yang kita berikan kepada meraka sangatlah berarti bagi meraka yang sangat membutuhkan,” ungkapnya.

Sham juga mengajak, semua pihak untuk bersama-sama membantu mereka yang tertimpah musibah semoga Allah membalas kebaikan semua yang telah memberikan donasi kepada warga korban bencana di NTT dan NTB.

Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dari KAMMI Buru untuk masyarakat terdampak bencana terutama yang dirasakan  masyarakat NTT dan NTB.

“Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang telah membantu mendonasikan sebagian rezeki yang didapat untuk membantu masyarakat terdampak bencana, beginilah seharusnya sebagai sebuah kesatuan masyarakat yang utuh, menjunjung nilai kemanusiaan, dan rasa kebersamaan,” ungkap salah satu anggota KAMMI Buru.

Hasil donasi warga di Namlea akan diteruskan ke Jaringan Relawan KAMMI yang telah berada di berbagai lokasi bencana untuk kemudian diserahkan kepada yang berhak menerimanya.

Sementara berdasarkan data yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban jiwa akibat bencana di Provinsi NTT dan NTB telah mencapai 119 orang.

"Korban meninggal total 119 orang, (termasuk) dengan yang di NTB," ungkap Kepala BNPB Doni Monardo, saat memberikan keterangan pers, Selasa (6/4/2021) malam.

Menurut Doni, sebanyak 60 korban meninggal tercatat di Flores Timur. Kemudian, 21 korban meninggal di Alor dan tiga korban di Kabupaten Belu.

Sementara di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang masing-masing terdapat satu korban jiwa. Selanjutnya, 28 korban meninggal dunia di Kabupaten Lembata, 2 korban jiwa di Kabupaten Sabu Raijua dan satu korban jiwa di Ende.

Sedangkan, bencana banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengakibatkan dua warga meninggal dunia.

Adapun banjir disertai longsor terjadi di sejumlah kabupatan, Provinsi NTT, pada Minggu (4/4/2021).

Intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat (02/04/2021) juga mengakibatkan Kabupaten Bima, NTB, dilanda banjir. Banjir merendam ratusan rumah dan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman (BB-AZ)