BERITABETA.COM, Bula — Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sudah berlangsung sejak pertengahan Agustus 2023. Hingga saat ini, kebakaran masih terus meluas pada sejumlah titik.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SBT Zahra Kotarumalos mengungkapkan, Karhutla yang terjadi, BPBD SBT telah mengidentifikasi ada 31 titik panas (api).

"Ada 31 titik panas (api)," ungkap Zahra Kotarumalos saat dihubungi beritabeta.com di Bula, Senin (04/09/2023).

Zahra membeberkan, lokasi titik api ini tersebar di Negeri Hote dan Negeri Administratif Jembatan Basa, Kecamatan Bula Barat, Negeri Administratif Kampung Gorom, Negeri Administratif Kampung Wailola, Negeri Bula dan Balifar, Negeri Administratif Salas, Kecamatan Bula.

"Lokasi Karhutla ini terjadi pada beberapa desa di Kecamatan Bula dan Bula Barat," bebernya.

Ia mengaku, dari pantauan yang dilakukan melalui satelit, sampai hari ini masih ada 12 titik api yang terdeteksi pada wilayah-wilayah itu.

"Masih terpantau 12 titik api yang terdeteksi oleh satelit," akuinya.

Sebelumnya, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dalam tiga hari terakhir ini diperkirakan mencapai 400 hektar.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SBT Zahra Kotarumalos saat dikonfirmasi beritabeta.com di Bula, Rabu (13/08/2023).

Zahra menandaskan, jumlah Karhutla ini mencakup wilayah Negeri Administratif Jembatan Basah, Kecamatan Bula Barat, Negeri Administratif Kampung Gorom, Limumir dan Negeri Administratif Kampung Wailola, Kecamatan Bula.

"Kebakaran hutan dan lahan diperkirakan sekitar 400 hektar, mulai dari Negeri Administratif Jembatan Basah sampai di Bula," ungkap Zahra Kotarumalos.

Dia mengaku, sesuai mengamatam Tim Reaksi Cepat (TRC) terdapat sekitar 14 titik api, namun yang baru berhasil dipadamkan sekitar 6 titik.

Kotarumalos berujar, beberapa titik lainnya tidak dapat dijangkau lantaran rentan kendali, kendala peralatan dan personil.

"Sesuai dengan pengamatan tim TRC terdapat 14 titik api, yang baru dipadam itu sekitar 6 titik api. Sementara yang lainya itu tidak dapat dijangkau karena rentan kendali dan kendala peralatan dan personil," akuinya.

Ia membeberkan, selama dilakukan pemadaman, BPBD SBT dibantu oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) setempat, PT. Karlez Petroleum Seram Ltd dan masyarakat setempat.

Proses pemadaman tambah dia dilakukan secara manual dan penyiraman air dengan bantuan satu unit Water Cannon milik Polres, dua tengki air milik PT. Karlez Petroleum Seram Ltd dan tengki air milik masyarakat.

"Kita dibantu oleh satu unit Water Cannon, dua buah tengki air dari PT Kalrez dan tengki air dari masyarakat. Sewaktu-waktu kami padam secara  manual dengan ranting pohon karena keterbatasan peralatan," bebernya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi