BERITABETA.COM, Bula — Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Seram Bagian Timur (SBT) menggandeng Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula melakukan cek golongan darah di SMK Negeri 1 SBT pada Rabu (27/8/2025).

Kepala Kejaksaan (Kajari) SBT, I Ketut Sudiarta kepada wartawan mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan yang melibatkan RSUD Bula ini sebagai tindaklanjut dari kerjasama mereka dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan.

"Kita sudah lakukan kerjasama untuk kegiatan-kegiatan ini yang sifatnya sosial kemasyarakatan untuk bisa memberikan layanan kepada masyarakat dengan baik," ungkap  I Ketut Sudiarta.

Ketut menjelaskan, kegiatan Jaksa Masuk Sekolah yang dirangkai dengan cek golongan darah dan penyuluhan hukum di SMK 1 SBT ini merupakan program nasional sekaligus menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) Kejaksaan ke-80.

"Kegiatan ini merupakan program nasional, itu kegiatannya Jaksa Masuk Sekolah. Namun bertepatan pada hari ini, yaitu ada kegiatan jelang tanggal 2 september 2025 itu ada hari lahirannya kejaksaan yang ke 80," jelasnya.

Ia menandaskan, kegiatan cek golongan darah ini dimaksudkan untuk memudahkan pelajar dalam kebutuhan mencari kerja di kemudian hari, sekolah lanjutan atau saat mengalami sakit akan mudah mendeteksi golongan darah mereka.

"Tes golongan darah ini kita ambil di SMK Negeri 1 di Bula itu tujuannya untuk memudahkan anak-anak itu besok itu apabila kebutuhan mencari kerja, sekolah lanjutan atau pun nanti mengalami sakit misalnya kita mudah untuk deteksi nanti bahwa apa golongan darahnya, bila mana membutuhkan transfusi darah," tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMK 1 SBT, Abdul Kifli Sukunora membeberkan, jumlah pelajar kelas XI yang mengikuti cek golongan darah ini sebanyak 120.

"Total siswa yang mengukuti kegiatan cek darah hari ini adalah 120 siswa di kelas XI," bebernya.

Sukunora mengaku sangat terbantu lewat kegiatan yang digelar Kejari SBT di sekolah yang dipimpinnya itu, sehingga dia menyampaikan terimakasih kepada Kajari SBT bersama jajarannya.

"Karena memang Anak-anak kami ini ketika ada kegiatan-kegitan yang berkaitan dengan mengetahui golongan darah mereka, kami agak kesulitan. Karena di data mereka juga dia meminta golongan darah, namun di dalam kartu keluarga dan lain sebagainya itu dang kosong, tidak ada golongan darah," akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi