Kelompok Peduli Sungai di Maluku Dapat Penghargaan dari Kepala BNPB

Berdasarkan data yang dimiliki, setiap tahun lahan kritis di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 1984 terdapat 22 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kritis.
Jumlah ini mengalami peningkatan di tahun 1994 sebanyak 39 DAS kritis, tahun 1998 sebanyak 62 dan pada tahun 2016 terdapat 108 DAS kritis.
Kondisi ini, tambah Warsito, menyebabkan perubahan drastis pada DAS sebagai penjaga siklus air, berkurangnya debit air untuk wilayah hilir, timbulnya bahaya banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau, erosi dan sedimentasi di badan air.
“Saya sangat mengapresiasi gerakan yang sudah dan akan terus dilakukan oleh Pemprov Maluku melalui KPS Provinsi Maluku dalam melestarikan sungai dan lingkungan sekitar untuk dilakukan secara baik,” tandas Warsito
Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Kepala BNPB RI beserta rombongan, yang telah menunjuk Provinsi Maluku, sebagai tuan rumah penyelenggaraan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2021.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Maluku, kami mengucapkan selamat datang, dan memberikan apresiasi yang luar biasa,” ucap Gubernur.
Dikatakan, dalam konteks pelestarian alam yang berkelanjutan, kalimat ini mempunyai makna mendalam, dimana manusia diingatkan untuk mewarisi sesuatu yang baik untuk generasi penerus.
“Sesuatu yang baik itu, harus dimulai dari itikad yang tulus, dalam melestarikan lingkungan,” pungkasnya (*)
Pewarta : Febby Sahupala