BERITABETA.COM, Ambon — Tak ada yang menyangka pandemi Covid-19 akan datang membuat kehidupan setiap orang menjadi terganggu. Bukan saja para pedagang yang merasakan dampak pilu dari imbas Covid-19.   

Wajah-wajah muram juga terlihat di sejumah pekerja lepas harian. Sebut saja yang dialami Teguh. Pria berumur 28 tahun ini terpaksa harus lebih irit, karena pandapatan yang diperoleh sebagai juru parkir di Kota Ambon ikut menurun drastis.     

Lapangan Merdeka Kota Ambon yang menjadi ladang baginya dalam mengais rejeki menjadi sepi pasca datangnya pandemic Covid-19.

Padahal, lokasi tersebut  selalu ramai setiap harinya, apalagi di sore hari. Warga banyak bertadangan meluangkan waktu untuk berolaraga. Namun kondisi itu, berubah drastis setelah pandemi melanda Kota Ambon.

Pria asal Pulau Jawa ini mengaku pendapatannya sebagai juru parkir makin menipis.

“Hampir mencapai 50 persen penurunan pendapatan saya, sejak pandemic Covid-19 lokasi parkir ini jarang disinggahi oleh kendaraan,” ungkapnya kepada beritabeta.com, Senin (31/5/2021).

Selain masalah pandemi Covid-19, Teguh juga mengeluhkan masalah kenaikan tarif parkir yang ditetapkan Pemerintah Kota Ambon pekan lalu.

Akibat kebijakan ini, tarif parkir yang sebelumnya Rp4.000 untuk kendaraan roda empat kini naik menjadi Rp5.000. Sementara untuk kendaraan roda dua yang biasanya Rp2.000 kini ikut naik menjadi Rp3.000.

“Kebijakan ini ikut berdampak pada jumlah kendaraan yang parkir,” ungkapnya.

Dia bahkan bercerita, akibat Pandemi ini juga, jumlah pengunjung ikut menurun. Padahal dia mengaku sebelumnya dalam sehari biasnya lokasi parkiran penuh.

Teguh diketahui memiliki seorang anak yang masih kecil, umurnya baru 2 tahun. Ia bersama anak dan istrinya tinggal di sebuah kontrakan yang beralamat di Kompleks Tantui Kota Ambon, istrinya bernama Nur Vita (29 ) adalah seorang ibu rumah tangga.

Sudah hampir tiga tahun Teguh bekerja di lahan parkir tersebut. Setiap hari pukul 08.00 WIT, bapak satu anak ini bekerja di sekitar Lapangan Merdeka Ambon menunggu para pengunjung masuk di area parkir yang dia jaga.

Saat ada kendaraan yang masuk, terutama roda dua Ia langsung mengarahkan ke lokasi yang kosong untuk diparkirkan.

Sama halnya jukir pada umumnya, ia lalu bergegas merapikan motor pengunjung agar ada ruang kosong dan berharap semua lahan parkir penuh dengan kendaraan yang Ia jaga.

Saat lahan parkir penuh dengan motor para pengunjung, tentu ia akan sangat bersyukur karena target yang dibebankan kepadanya bisa terpenuhi.

Namun karena pandemi Covid-19 ini, hal itu berbeda. Dia merasakan dampak secara langsung lantaran jumlah pengunjung menurun drastis.

Bila dulu bisa mendapatkan Rp100.000 per hari, sekarang setiap harinya Teguh hanya dapat membawa pulang maksimal Rp 50.000.

"Penghasilan tidak tentu, kalau dulu seharinya bisa Rp50.000 sampai Rp100.000," kata Teguh.

Menurutnya, karena dikejar setoran setiap hari, kadang-kadang ia juga tak memenuhi target selama pandemi yang hingga saat ini belum tahu kapan akan selesai.

"Saat dulu warga dibatasi beraktivitas di luar, sering tak memenuhi target. Terus kadang juga tidak mendapat upah harian karena target tak saya penuhi. Untuk makan minum dan kebutuhan keluarga, ya belum bisa terpenuhi," akuinya.

 

Meski begitu, setiap hari Teguh bekerja dengan semangat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia juga mengeluhkan, terkadang ada beberapa orang yang tidak membayar parkir.

"Ada yang tidak bayar parkir juga, kebanyakan orang yang parkir sini juga tidak mau bayar. Dari pada ribut ya mending sudahlah, saya biarin saja. Soalnya orange juga marah-marah kalau ditarik parkir," cerita Teguh.

"Pas pandemi susah cari uang. Paling sehari cuma Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu," tambahnya.

Kendati begitu, Ia bersyukur dan merasa beruntung dengan kebijakan Pemerintah Kota Ambon melakukan program vaksinasi yang berlangsung sejak seminggu ini. Karenanya dalam sepekan ini parkiran menjadi penuh, Ia mengaku bisa mendapat rezeki yang lumayan banyak.

"Alhamdulillah seminggu ini, bisa mendapat rezeki yang lumayan banyak, karena Pemerintah Kota Ambon melakukan vaksinasi di Tribun Lapangan Merdeka Ambon. Banyak masyarakat yang datang untuk divaksin, Alhamdulillah saya senang sekali," ujar Teguh dengan bahagia.

Teguh berharap semoga pandemi ini bisa cepat selesai dan bisa kembali seperti dahulu. Ia juga meminta kepada pemerintah supaya bisa mengembalikan harga parkir menjadi sebelumnya.

"Dengan kondisi seperti ini, tetap bersyukur aja kita harus bersyukur. Semoga pandemi ini bisa cepat selesai dan bisa kembali seperti dahulu, dan ia juga meminta kepada pemerintah supaya bisa mengembalikan harga parkir menjadi sebelumnya," pintanya. (BB-YP)