Lobster Ikut Geger Saat Pandemi

Indonesia sebagai produsen lobster, tentu juga tidak ingin mendapatkan profit sekecil itu, ditambah lagi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir membuat biaya yang dikeluarkan pembudidaya lobster nampaknya meningkat juga.
Terlihat dari Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya (Ib), dimana September 2020 mencapai 105,28 kemudian saat Oktober 2020 mencapai 105,45.
Indonesia seharusnya memanfaatkan posisinya sebagai produsen lobster dengan baik. Jangan sampai nasib lobster sama dengan cacao yang sempat menjadi komoditas perkebunan unggulan di Indonesia.
Dimana kita mengekspor ke Eropa dalam bentuk mentah, kemudian negara tersebut mengolah cacao sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sebagai hewan yang hidup di laut, lobster bisa masuk dalam kategori perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Ditambah lagi, sekarang lobster juga bisa dibudidayakan di air tawar.
Jadi, banyak sekali variasi lobster yang ada di Indonesia, dengan harga berbeda tentunya. Kayanya model budidaya dan penangkapan lobster seharusnya diimbangi dengan produksi yang tinggi juga. Jangan sampai kalah dari Vietnam.
Vietnam menjadi rival Indonesia dalam hal budidaya lobster. Apalagi, setelah aturan ekspor benih dicabut, budidaya lobster semakin menggila.
Faktor penyebabnya jelas, Vietnam mendapatkan impor benih lobster dari Indonesia, lagipula dengan garis pantai yang dimiliki hanya 1/10 dari Indonesia tidak mungkin rasanya Vietnam bisa menjadi pesaing ketat Indonesia dalam hal budidaya lobster.
Selain mengontrol dari sisi ekspor benih, para peneliti kelautan dan perikanan, khususnya lobster seharusnya juga rajin untuk senantiasa menemukan spesies lobster yang baru, tentunya yang unggul. Karena hal ini akan membawa dampak positif bagi Indonesia.
Dengan begitu, Indonesia tidak hanya akan dikenal sebagai produsen lobster oleh dunia. Melainkan juga sebagai "perpustakaan" lobster.
Yang paling penting adalah sebagai penghasil lobster, jangan sampai ada masyarakat Indonesia sendiri yang belum pernah mengonsumsi lobster. Apalagi alasannya dikarenakan harganya yang mahal.
Oleh karena itu, perlakuan harga lobster yang lebih miring bagi pribumi juga penting untuk diterapkan. Karena selain berpikir secara ekonomis, kita juga harus memikirkan kualitas makanan masyarakat Indonesia juga (*)