Mahasiswa Unpatti Gelar Demo Tolak Uang Seminar dan Pendaftaran
BERITABETA.COM, Ambon - Sejumlah mahasiswa Universitas Pattimura Ambon mengancam akan terus menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan uang seminar proposal, seminar hasil dan pendaftaran mahasiswa baru.
Mereka menolak kenaikan biaya-biaya itu dengan alasan kondisi mahasiswa dan keuangan orang tua mahasiswa yang sangat terbatas.
Koordinator aksi demo Alfian Hulihulis menjelaskan aksi demontrasi ini dilakukan karena menilai kebijakan kampus yang sengaja menaikkan uang pendaftaran seminar proposal, seminar hasil dan ujian skripsi.
"Biaya ujian seminar proposal dan hasil kini berkisar 750.000 dan biaya ujian skripsi berkisar Rp 1.700.000. Jumlah ini sangat meresahkan kami sebagai mahasiswa. Untuk itu, kami dari mahasiswa peduli kampus Unpatti, mengambil inisiatif untuk memprotes kebijakan ini,"tandas Alfian kepada awak media saat diwawancarai di depan Gedung Registrasi dan Statistik Universitas Pattimura Ambon, Senin (27/6/22).
Ia juga meminta kepada Rektor Universitas Pattimura untuk meninjau kembali terkait dengan kebijakan tersebut, mengingat banyak dari mahasiswa Universitas Pattimura orang tuanya berprofeai sebagai petani, nelayan, bekerja sebagai buruh bangunan.
"Tentu hal ini juga meresahkan kami sebagai mahasiswa, tapi juga meresahkan orangtua kami," beber dia.
Ia menguraikan, uang pendaftaran calon mahasiswa baru tahun 2021 lalu berkisar Rp 250.000, namun pada tahun 2022 pendaftaran calon mahasiswa baru tersebut berkisar Rp 350.000 naik tanpa kejelasan apapun.
" Kita meminta upaya dari rektor Universitas Pattimura untuk menjelaskan sedikit terkait dengan alasan -alasan apa kenapa kenaikan uang pendaftaran tersebut," desaknya.
Alfian juga menjelaskan seminar proposal dan seminar hasil, awalnya berkisar Rp.400.000-Rp.500.000, dengan berkisar 1 minggu kemarin, uang pendaftaran seminar dan seminar telah naik menjadi Rp.750.000. Untuk skripsi saat ini sudah naik menjadi Rp. 1.750.000.
Alfian mengaku, demonstrasi ini adalah langkah awal, apabila tidak didengar oleh pimpinan Universitas Pattimura, maka pihaknya akan kembali menggelar aksi serupa.
"KIta akan terus mendesak sampai tuntutan kami bisa didegar dan diterima oleh pimpinan,"tegas Alfian.
Pewarta : Febby Sahupala
Editor : Dhino P