Mendaftar di PDI-P Maluku, JAR Optimis Kalahkan Murad Ismail di Pilkada Maluku
BERITABETA.COM, Ambon – Bakal calon (balon) Gubernur Maluku, Mayjen TNI (Purn) Jeffry Apolly Rahawarin (JAR) resmi mendaftarkan diri sebagai balon Gubernur Maluku 2024, pada Sabtu (4/5/2024).
Dalam jumpa persnya di kantor DPD PDI-P Maluku, mantan Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan BNPP RI itu mengaku optimis akan mengalahkan mantan Gubernur Maluku Murad Ismail, sebagai petahana di Pilkada Maluku, 27 November 2024 mendatang.
"Jika saya mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan dan direstui partai bertarung di Pilgub Maluku, saya yakin akan kalahkan Murad," kata JAR.
Ia mengaku, optimisme yang disampaikan bukan tanpa sebab. Sebab, dari hasil survei pada medio Agustus 2023, telah menempatkan dirinya dengan elektabilitas tinggi melampaui Murad Ismail.
"Dan dari hasil survey terbaru pada Januari 2024, presentase keterpilihan saya memuaskan, namun hasil survey itu tidak bisa dibuka ke publik," ungkapnya.
JAR pun mengatakan, untuk membangun Maluku kedepan, membutuhkan keyakinan yang kuat. Dan keyakinan itu bersumber dari diri, keluarga, team dan rakyat serta partai pendukung.
JAR pun mengaku telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan semua pihak yang ingin maju sebagai bakal calon wakil gubernur Maluku.
"Saya yakin menang. Membangun Maluku harus dengan keyakinan. Terkait wakil, saya telah berkomunikasi dengan semua, dan intinya kembali ke aturan partai," tuturnya.
JAR menyatakan, meski berlatar belakang sebagai seorang militer, dirinya tak ingin membangun komunikasi ala 'komandan' di helatan demokrasi Maluku. Dirinya sadar sungguh, bentuk komunikasi egalitariat jauh diterima semua pihak.
"Siapa saja partai yang dorong saya turuti. Saya tidak bisa berfikir sendiri untuk menentukan calon wakil. Intinya, tidak ada gaya komandan disini. Disini gaya orang Maluku," tegasnya.
JAR pun berjanji jika kedepan ia dipercaya memimpin Maluku, dirinya tidak akan memotong APBD dan APBN untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Bahkan, circle dan keluarga inti tidak dibolehkan melakukan 'cawe-cawe' proyek dan perusahaan dalam masa kepemimpinanya kedepan.
"Melihat kondisi saat ini, saya dan keluarga berjanji tidak terlibat proyek APBD dan APBN. Kami tidak makan 1 rupiah pun dari APBD. PDI Perjuangan sebagai partai besar, jika ketahui hal itu maka turunkan saya," jelasnya
Mantan Pangdam Pattimura ini juga mengaku, saat ini pomotongan terhadap proyek pekerjaan yang bersumber dari APBD dan APBN sebesar 20 persen. Tentunya, hal tersebut sangat merugikan pembangunan daerah.
"Saat ini, mau kecil besar di potong 20%. Keluarga inti tidak boleh terlibat cawe-cawe perusahaan," tutupnya JAR (*)
Editor : Redaksi