Masing-masing warna pada tulip memiliki makna yang berbeda - beda. Misalnya tulip merah melambangkan cinta dan keinginan yang kuat. Tulip putih melambangkan kemurnian, kepolosan, dan ketulusan.

Warna ungu melambangkan kebangsawanan, sebuah simbol kemewahan sedangkan kuning melambangkan kegembiraan, kebahagiaan dan persahabatan.

Sementara tulip hitam menandakan kegagalan  dan kelangkaan. Konon pemuda Turki lebih  menggemari tulip dengan motif bergaris untuk menyatakan cinta dengan ungkapan " kamu memiliki mata yang indah " kepada gadis yang ingin dimilikinya.

Motif - motif tulip bertebaran di beberapa tempat, seperti masjid, batu nisan, dekorasi istana. Banyak juga tulip menjadi pola pada karpet dan permadani - permadani Turki.

Tak ketinggalan juga motif tulip tergambar di busana kaftan dan peti - peti mahar, bahkan tercetak di koin - koin, helm - helm perang dan cetakan - cetakan meriam Daulah Islam. Ini membuktikan betapa tulip telah menyatu dengan masyarakat Kekhalifahan Utsmani.

Bunga tulip baru mulai dikenal di Belanda sekitar tahun 1594. Pada masa itu, bunga tulip adalah simbol kemakmuran.

Karena Kerajaan Belanda mempunyai hubungan erat dengan Dinasti Ottoman yang kaya raya, duta besar Konstantinopel saat itu bernama Oghier Ghislain de Busbecq,  memberikan hadiah bibit bunga tulip kepada ahli botani Belanda yg paling populer pada masanya Carolus Clusius ( 1526 - 1609 ).

Carolus lalu menanam bibit tulip di ' Hortus Botanicus of Leiden ' yang merupakan taman botani tertua di Eropa. Setelah itu, barulah komunitas holtikultural Belanda memberdayakan bibit ini.