BERITABETA.COM, Ambon – Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends, Rabu (27/2/2019) menyerahkan sebanyak  500 Kg benih padi varietas Inpari Sidenuk kepada petani di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Varietas Padi Inpari Sidenuk merupakan hasil penelitian dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Sidenuk adalah varietas padi hasil pengembangan BATAN  yang diklaim berumur lebih pendek, produktivitas tinggi dan lebih tahan terhadap hama penyakit.

Penyerahan bantruan ini berlangsung di aula Kantor Desa Waimital, yang ikut dihadiri DR Ferhat Azis, penasehat teknis pimpinan BATAN, bidang kerjasama internasional, Sekretaris Daerah Kabupaten SBB, Mansyur Tuharea, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan kabupaten SBB, Camat Kairatu serta Kepala Desa Waimital dan Waipirit.

Menurut srikandi PDI-Perjuangan Maluku ini, pada tahun 2019 Provinsi Maluku mendapat bantuan 700 Kg benih padi Inpari Sidenuk  berteknologi nuklir.  Bantuan ini diperuntuhkan untuk petani-petani di Kabupaten SBB dan Kabupaten Buru.

“Ada delapan kelompok tani yang tersebar di Desa Waipirit, Waihatu, Waimital dan Gemba yang mendapat bantuan 500 Kg benih padi. Sementara 200 Kg diperuntuhkan bagi kelompok tani di Kabupaten Buru,” ungkap Mercy.

Benih padi  varietas Inpari Sidenuk memiliki keunggulan yakni potensi produktivitas padi rata-rata per hektare bisa mencapai 9-10 ton. “Selain produktivitas yang tinggi, berasnya juga memiliki rasa yang pulen,” kata Mercy.

Untuk itu, lanjut Mercy,  jika bantuan ini dimanfaatkan secara baik oleh petani  dan juga diseport oleh Pemkab SBB,  maka kedepan daerah ini merupakan salah satu wilayah pemasok komuditi pangan (beras) terbesar di Maluku selain Kabupaten  Buru.

“Wilayah SBB dari sektor pertanian sangat potensial dan menjanjikan. Olehnya itu, saya memberikan perhatian lebih dengan harapan kedepan hasil panen sangat memuaskan. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi para petani di daerah ini,” ujar Barends.

Dijelaskan, selain memiliki kemampuan produktifitas yang tinggi, benih padi varietas Inpari Sidenuk juga memiliki keunggulan lebih yakni usia produksi lebih pendek 103 hari, sehingga  setahun dapat dipanen tiga kali.

“Sudah tentu, pendapatan petani terus meningkat. Keluarga sejahtera, dan pasokan beras untuk masyarakat tidak tergantung dari wilayah lain. Itu yang kita harapkan,” kata ia.

Sementara itu, kata anggota Komisi VII ini, di Pulau Buru saat ini telah  terjadi pergeseran tata ruang yang berdampak pada sektor pertanian. Peyebabnya, adalah aktifitas pertambangan yang merusak lingkungan dan alam sekitar.

Untuk  itu, daerah yang potensial seperti Kabupaten  SBB harus dikembangkan sektor pertanian melalui pemberian benih  pangan unggulan dan berkualitas seperti yang diberikan oleh BATAN maupun LIPI.

“Saya harap bukan saja beras tetapi komuditi lainnya. Misalkan, cengkih, pala dan buah-buahan juga mendapat perhatian. Termasuk sektor perikanan. Sehingga hasilnya dapat bermanfaat dan tepat guna bagi kepentingan masyarakat,” harap Barends (BB-DIO)