BERITABETA.COM, Namlea – Petani padi di Desa Wanareja, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku mulai melakukan panen padi varietas  B 1000 yang dikenalkan PT Padi Sehat Indonesia (PT PSI) kepada para petani sawah di lembah Waeapo.

Panen perdana ini dilakukan Kasdam XIV/Pattimura, Brigjen TNI Asep Abdurrachman bersama Danrem 174/Binaiya, Brigjen TNI Maulana Ridwan pada Kamis (28/7/2022).

Padi unggul yang mulai dikenalkan  PT PSI kepada para petani mampu menghasilkan 20,8 ton gabah kering panen (gkp) per ha.

Panen perdana uji coba benih unggul yang dikembangkan PT PSI  turut dihadiri Asisten I, H Masri Bugis dan Asisten II, Abas Pelu.

Dalam rombongan Kasdam turut ikut serta Aster Kasdam, Kolonel Inf. Chrisbianto Harimurti, dan Kasi Intel Korem,  Kolonel Inf. Hendra Ferdinandus.

Dandim 1506/Namlea, Letkol Arh. Agus Nur Fujianto, Kapolres Pulau Buru, AKBP Egia F. Kusumawiatmadja, bersama sejumlah pimpinan OPD Pemkab Buru  juga hadir dalam kegiatan panen perdana itu.

Usai melakukan panen di Desa Wanareja, rombongan Kasdam yang ditemani salah satu petinggi PT PSI, Abdullah Aria Djunaidi melanjutkan kegiatan penanaman padi unggul di Desa Waelo, KecamatanWaelata di areal persawahan milik masyarakat seluas 1000 ha.

Wartawan media ini melaporkan, sebelum melakukan panen, Asep Abdurrachman dan rombongan sempat melakukan tatap muka bersama para kelompok tani Desa Wanareja.

Dalam kesempatan tatap muka itu, Asep Abdurachman ikut memberikan sejumlah bingkisan kepada para kelompok tani.

Asep Abdurachman mengatakan, TNI AD mempunyai dua Tugas pokok yaitu Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Untuk OMSP, salah satu tugas yang diberikan adalah mengimplementasikan pemberdayaan wilayah pertahanan dengan cara membantu tugas pemerintah di daerah, guna menyiapkan potensi sumber daya alam, khususnya logistik wilayah sebagai potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan negara dan kekuatan pendukung untuk menangkal setiap ancaman dan gangguan, baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri.

Dikatakan, dalam situasi ekonomi terpuruk akibat wabah Pandemi Covid-19, sesuai arahan Komando Atas, Kodam XVI  Pattimura ikut turun tangan membantu masyarakat, sekaligus membantu program pemerintah meningkatkan ketersediaan pangan agar kebutuhan masyarakat tercukupi.

Kodam mendukung penuh ketahanan pangan wilayah Maluku melalui pengawalan dan pendampingan agar tercapai dengan maksimal upaya membantu pemerintah daerah guna menjamin kesediaan cadangan pangan nasional, khususnya di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Hal ini dibuktikan dengan suksesnya penanaman padi yang dilaksanakan di Desa Wanareja seluas 100 hektar dan di Desa Waekasar seluas 25 hektar, yang hari ini dilaksanakan panen perdana.

"Suksesnya kegiatan ini menjadi bukti tingginya rasa tanggung jawab kita semua dalam mendukung dan merealisasikan program pemerintah dalam rangka meningkatkan swasembada pangan nasional,"tutur Asep.

"Saya juga sangat mengapresiasi dan akan senantiasa mendukung program PT Padi Sehat Indonesia untuk meningkatkan pencapaian hak atas pangan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan perekonomian, sehingga dapat mewujudkan tersedianya logistik Wilayah sesuai dengan kearifan lokal untuk kepentingan pertahanan negara,"tutup Asep.

Sebelum bertolak ke Desa Waelo untuk melakukan penanaman padi unggul, Asep dan rombongan juga ikut melepas bulir padi di mesin perontok dan dilanjutkan dengan kegiatan penimbangan sampel padi yang dipanen untuk mengetahui jumlah hasil panen per ha.

Asep dan rombongan nampak senang setelah mendapat banyak penjelasan dari Andri Buleleng dan Abdullah Arya Djunaidi mengenai sistim tanam hingga panen pada hari itu yang hasilnya sangat memukau masyarakat.

Arya menjelaskan, para petani sawah irigasi  di Kabupaten Buru selama ini hanya mampu menghasilkan  gabah kering panen [gkp] rata-rata 4 ton per ha.

Untuk itu, PT PSI hadir di Kabupaten Buru untuk memperkenalkan Padi unggul yang mampu mendongkrak hasil sekali panen yang mencapai 20 ton gkp per ha.

Benih yang digunakan dalam penanaman padi unggul ini dan mulai dipanen, yaitu AR 600 yang ditanam di lahan sawah seluas 80 ha, benih B 1000 di lahan seluas 5 ha, benih m 70 di lahan seluas 8 ha dan benih Cakra buana di lahan seluas 7 ha.

Arya Djunaidi menjelaskan, benih yang dipanen ini masa pertumbuhannya hanya dua bulan sampai panen. Benih yang baru dipanen itu akan kembali tumbuh anakan padi baru dan akan dipanen lagi dua bulan ke depan.

Hasil panen kedua ini, bukannya menurun, tapi tingkat produktifitasnya terus menanjak naik sampai 30 persen. Panen berulang setiap dua bulan itu akan terjadi sampai lima kali.Sesudah itu ditebar lagi benih yang baru (*)

Pewarta : Abd. Rasyid T