Minta Uang Tak Dikasih, Patrik Aniaya Ibunya Hingga Luka-luka
BERITABETA, Masohi – Sungguh malang nasib Ny Fransina Hehanusa (50). Ia harus terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi, karena dianiaya anak kandungnya sendiri hingga mengalami luka di sekujur tubuh.
Warga Desa Waraka, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) ini dianiaya anaknya Patrik (22), karena tidak memenuhi permintaannya memberikan uang untuk ongkos ke kota Ambon.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/9/2020). Pelaku sudah diamankan di Polres Malteng, setelah mencoba melarikan diri, namun terlebih dulu diringkus warga.
“Pelaku sudah diamankan. Awalnya diringkus warga karena berusaha melarikan diri usai melakukan penganiayaan berat terhadap korban Fransina Hehanusa,” kata Kapolres Malteng AKBP Rosita Umasugi, Senin (14/9/2020).
Sementara korban Fransina Hehanusa saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Masohi akibat mengalami luka bacok di bagian kepala dan tangan serta memar pada sekujur tubuhnya.
Menuirut Rosita, peristiwa penganiyaan terjadi sekitar pukul 11.00 WIT. Berawal ketika pelaku meminta uang dari korban untuk biaya perjalanannya ke Ambon.
“Saat itu korban baru pulang ibadah minggu, lalu melihat pelaku sementara mengemas pakaiannya. Korban menanyakan mau kemana dan pelaku menjawab mau ke Ambon,” ungkap Kapolres.
Korban saat itu juga sempat menyarankan pelaku untuk mengurusi surat-surat sebagai syarat bagi pelaku perjalanan. Namun, pelaku tidak memberikan respon dan kembali meminta uang.
Tetapi korban tidak menyampaikan jika tidak mempunyai uang sehingga pelaku merasa kesal dan langsung melakukan penganiyaan dengan menggunakan kepalan tangannya berulang kali sehingga inunya terjatuh.
Merasa tidak puas dengan kepalan tangan, pelaku kemudian mengambil benda tajam dan terus melakukan aksi penganiayaan terhadap ibu kandungnya hingga mengalami luka di sekujur tubuh.
Kapolres menjelaskan, nenek pelaku sempat melerai, Patrik bukanya mengalah malahan mengambil parang dan mengejar ibunya. Kemudian membacok mengenai tangan dan kepalanya.
Warga desa yang melihat kejadian itu, tersulut emosi dan mengeroyok Patrik hingga babak belur. Beruntung aparat gabungan TNI-Polri cepat datang dan melerai.
Lanjut Rosita, setelah mengetahui kejadian itu, dirinya lalu menjenguk Fransina dan Patrik.
“Kondisi ibunya sangat parah. Sementara Patrik tidak terlalu,” kata Rosita.
Ia menambahkan, pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi guna memproses kasus ini secara tuntas sesuai Undang-Undang berlaku (BB-FA)