Orang Tua Diminta Awasi Anak, Hindari Cyberbullying di Medsos

Dalam kesempatan itu, Jhon Alexander Rumlawang, mengatakan, cyberbullying merupakan persoalan yang terjadi akibat kurangnya pemahaman para pengguna medsos.
Mereka mempublikasikan konten yang di dalamnya terdapat perempuan dan anak. Padahal sebenarnya itu dilarang. Sebab, dapat memiliki dampak dan akibat yang luas.
"Saat ini pihak Infokom Maluku telah memberikan sosialisasi kepada generasi muda dengan mendatangi sekolah secara langsung dan memberikan pemahaman terhadap para siswa tentang tata cara penggunaan medsos yang baik," kata Jhon.
Senada, Panit Siber Direktorat Reskrimsus Polda Maluku Ipda Henny Papilaya, mengaku pihaknya saat ini telah melakukan berbagai langkah yang tujuannya untuk menekan tingkat penyalahgunaan medsos.
Berbagai langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik di sekolah, maupun menyebar meme dan konten tentang bahaya penyalahgunaan medsos.
Henny mengingatkan kepada para pengguna medsos khususnya generasi muda saat ini, bahwa jejak digital yang ditinggalkan akan selalu ada dan tidak bisa hilang. Ia mengajak netizen agar cerdas dalam bermedsos.
"Kalau dulu orang mengatakan bahwa ‘mulutmu harimaumu’ namun sekarang berganti menjadi jarimu adalah mautmu. Olehnya itu berhati hatilah dalam bermedsos," ajak Henny.
Henny juga meminta masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi berita hoax yang saat ini marak beredar.
"Masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi suatu berita atau informasi yang diterima dan dapat lebih jeli dalam mempublikasikan sesuatu berita atau informasi di media sosial," pintanya.
Sementara itu Pdt. Dr Elizabet Ch Marantika, meminta aparat berwenang dapat lebih tegas lagi dalam penanganan masalah cyberbullying. Ia juga menceritakan sebuah kasus seorang anak perempuan yang menjadi korban cyberbullying namun tidak mendapat keadilan.
"Bahkan akibat persoalan tersebut yang bersangkutan dikeluarkan dari sekolah karena dinilai membuat malu, padahal faktanya yang bersangkutan adalah korban," terangnya.
Di sisi lain, kata Elizabet, kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur di kota Ambon sangat tinggi. Ia meminta pengawasan dari semua pihak terkait terhadap generasi muda, khususnya dalam penggunaan medsos.
"Jangan sampai kita terlalu menyayangi anak kita lalu kita memberikan sesuatu yang sebenarnya tidak menjadi edukasi yang baik bagi mereka seperti memberikan android yang canggih sehingga dengan hanya satu sentuhan saja dia dapat mendatangkan dunia kapada dirinya tanpa ada kontrol," harapnya (*)
Reporter : Feby Sahupala
Editor : Redaksi