BERITABETA.COM, Bula — Keberadaan media sosial (medsos) dinilai menjadi salah ancaman dalam aktivitas para pelajar. Untuk menghindari pengaruh atau dampak buruk penggunaan medsos ini para orang tua diharapan berperan penting untuk mengontrol setiap anak.

Hal ini diungkapkan, Kepala Bidang (Kabid) Media dan Informasi, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Seram Bagian Timur (SBT), S. Resti Mutia dalam kegiatan 'Bacarita Kampung' yang dilgelar Walang Baca Rumus di Desa Administratif Rumfakar, Kamis (26/8/2021).

Mutia menjelaskan, pemanfaatan media sosial  (Facebook, WhatsApp, Twitter) dan yang lainnya harus secara baik dan bijak oleh semua kalangan, terutama para pelajar.

"Medsos harus dimanfaatkan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan hal-hal negatif, karena jika itu terjadi maka dapat melanggar hukum dalam hal ini UU ITE" ungkap Mutia.

Di tempat yang sama, Kepala SMA Negeri 9 SBT Abdul Wahid Rumbouw mengungkapkan, pada sekolah yang dipimpinnya itu, telah ada aturan yang diberlakukan untuk membatasi siswa-siswi membawa handphone (HP) ke sekolah.

Wahid mengatakan, aturan ini ditetapkan karena dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap proses belajar para siswa/siswi saat jam belajar.

Untuk itu dia berharap, para orang tua di Rumah agar dapat mengontrol para anak-anak dengan baik, serta mengarahkan anak mereka agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sesuai kebutuhannya.

"Di sekolah pernah kami buat aturan untuk membatasi siswa membawa HP, orang tua juga harus mengarahkan anak untuk memanfaatkan teknologi untuk keperluan, misalnya membuat tugas sekolah" ungkapnya

Sementara itu, Fasilitator TP-BIS Irwasyah Rumbouw dalam paparannya menjelaskan, saat ini perpusatakaan desa (PerpusDes) sudah mengalami transformasi lewat perpustakaan berbasis inklusi sosial.

PerpusDes atau Taman Baca yang dulunya hanya monoton pada kegiatan baca, meminjam buku untuk membuat tugas, namun dengan transformasi ini mengalami beberapa pembaruan pada PerpusDesa/taman Baca, sehingga selain dari baca, kegiatan-kegiatan lain juga bisa dilaksanakan di taman baca.

"Dulu fokus di taman baca hanya untuk baca buku, sekarang ini bisa buat pelatihan pembuatan tikar, pelatihan komputer, bakar sagu, semuanya bisa saja dilakukan di Taman Baca" ucap Rumbouw.

Untuk diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat Negeri Administratif Rumfakar Kecamatan Kiandarat Mustafa Kella, Kabid Media dan Informasi Dinas Kominfo SBT S. Resti Mutia, Kepala SMA Negeri 9 SBT Abdul Wahid Rumbouw, PWI SBT yang diwakili oleh Ferdi Suwakul dan Fasilitator TP-BIS Irwasyah Rumbouw. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi