Penelitian yang sama menemukan bahwa daun kelor tidak berdampak signifikan pada gula darah subjek yang tidak menderita diabetes.

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 dan diterbitkan dalam Journal of Diabetes, manfaat tanaman ini diyakini tidak hanya terdapat pada daunnya saja.  Ekstrak buah kelor juga terbukti dapat membantu mengatasi diabetes.

2. Mencegah penyakit kardiovaskular

Manfaat daun kelor untuk kesehatan selanjutnya adalah mampu mencegah penyakit kardiovaskular. Tanaman ini diyakini mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol.

Biji kelor juga dimanfaatkan sejak dulu untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung. Sebuah studi tahun 2017 terhadap subjek tikus, misalnya, menemukan bahwa biji kelor mampu melindungi dari penyakit jantung dan dapat mengobati tekanan darah tinggi.

Studi lainnya, yang juga dilakukan terhadap subjek tikus dan diterbitkan pada 2019 menemukan bahwa biji kelor dapat mencegah gangguan jantung dan pembuluh darah terkait usia.

Meski penelitian baru dilakukan terhadap objek hewan, namun daun kelor juga berpotensi mengurangi peradangan terkait stres oksidatif dan relaksasi arteri untuk memperlancar aliran darah.

3. Mengurangi peradangan

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan menunjukkan bahwa isothiocyanate yang terkandung dalam daun, polong, dan biji kelor adalah senyawa anti-peradangan utama.

Akan tetapi, sejauh ini penelitian baru dilakukan pada hewan dan tabung reaksi. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas antiperadangan pada manusia. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.

Meski begitu, kondisi ini juga bisa menimbulkan masalah jika terus berlanjut dalam waktu lama. Peradangan berkelanjutan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

4. Menurunkan kolesterol

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, daun kelor diyakini mampu membantu menurunkan kolesterol. Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh biasanya terkait dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit jantung.

5. Melindungi dari keracunan arsenik

Kontaminasi arsenik dapat ditemukan pada air dan makanan, termasuk beras. Mengonsumsi arsenik tingkat tinggi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan kanker.